Page 266 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 266
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Akibat siaran tersebut, pimpinan tentara Jepang memerintahkan
untuk meralat berita Proklamasi yang telah disiarkan dan
menyatakannya sebagai kekeliruan. Dunia menjadi lebih kaget, setelah
menangkap berita susulan yang menerangkan bahwa berita Proklamasi
itu tidak benar. Komentar dunia ketika itu hanya satu, yaitu perebutan
11
kekuasaan dan perjuangan kemerdekaan di Indonesia sudah mulai.
Para pemuda yaang bekerja di Soerabaja Hosyokyoku melakukan aksi
penempelan plakaat yang isinya antara lai ―kami Pegawai Republik
Indonesia, atau Pegawai Radio Milik RI....‖ dan sebagainya.
Sejalan dengan itu, Radio Surabaja berusaha memanfaatkan
pemancarnya untuk memobilisasikan rakyat guna mendukung
proklamasi dengan memanfaatkan mata acara Pancaran Asia yang telah
dikumandangkan sejak zaman Jepang. Usaha yang sama juga dilakukan
melalui kolom Pro Patria yang selalu dimuat dalam Harian Asia Raja.
Sejak 22 Agustus 1945 secara de facto, Soerabaja Hosyokyoku telah
menjadi Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya. Berdasarkan
penuturan Des Alwi, yang saat itu berada di Surabaya pada malam
harinya, acara itu dirayakan dengan penyiaran musik berirama jazz
12
yang sebelumnya dilarang oleh Jepang.
5.4. Pers
Selain radio, rakyat Surabaya dapat mengikuti berita proklamasi
surat kabar Suara Asia. Berita yang disiarkan oleh kedua mass-media
tersebut bersumber dari Kantor Berita Domei, yang telah terlebih dahulu
disensor oleh Hodokan (Dinas Sensor). Di Jakarta timbul usaha
menyebarluaskan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sudah dilakukan
sebelum waktu pembacanaan secara resmi pada jam 10 tanggal 17
Agustus 1945. Pada jam 05.00, ketika fajar menyingsing, ara pemimpin
Indonesia dan para pemuda keluar dari ruangan rumah Laksamana
Maeda dengan penuh kebanggaan. Pulang ke rumah masing-masing
setelah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berhasil dirumuskan.
13
Sebelum pulang Bung Hatta berpesan kepada para pemuda yang
bekerja pada pers dan kantor berita, terutama BM Diah, untuk
memperbanyak teks Proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.
Di antara pemuda-pemuda itu adalah Sukarni dan kawan-
kawannya yang bermarkas di Jalan Bogor Lama (sekarang Dr. Suharjo).
Pada malam itu mereka menyelenggarakan rapat rahasia di Kepu
254