Page 270 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 270

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                setelah  diadakan  rapat  di  Surabaya  pada  19  Agustus  1945.  Salah
                seorang  pemimpin  dari  Malang  yang  hadir  di  pertemuan  Surabaya
                adalah  Harjadinata,  seorang  pegawai  kotapraaja  Surabaya.  Jadi  wajar
                bila ia memiliki relasi dengan rekan sesama pegawai di berbagai kota di
                Jawa Timur.
                        Sementara di Madiun, tokoh-tokoh masyarakat setelah meyakini
                bahwa  berita  proklamasi—seperti  yang  didengar  lewat  radio
                Hosokyoku,  lewat  pemberitaan  para  pemimpin  di  Surabaya  kepada
                rekan-rekannya  y)ang  berada  di  Madiun,  atau  informasi  dari
                penumpang kereta api yang pada tanggal 18 dan 19  Agustus datang
                dari Jakarta—para pemimpin segera menindak lanjuti perintah Presiden
                tanggal 22 Agustus 1945 guna membentuk badan-badan pemerintah
                di Madiun, seperti akan dijelaskan nanti di bagian berikutnya.
                        Gegap  gempita  menyambut  Proklamasi  Kemerdekaan  RI  juga
                terjadi di  Bojonegoro,  salah  satu  ibu  kota  Karesidenan  di  Jawa  Timur.
                Memang,  para  pemimpin  dan  rakyat  Bojonegoro  semula  bingung
                perihal berita proklamasi yang diralat pihak Jepng, sehingga  suasana di
                Bojonegoro biasa-biasa saja seperti tidak terjadi sesuatu. Tentara Jepang
                juga masih berkuasa dan tetap memegang senjata. Setelah masyarakat
                yakin  akan  kebenaran  berita  proklamasi,  mereka  segera  mengambil
                langkah-langkah penting untuk mengambil mtindakan yang diperlukan
                guna menghadapi segala kemungkinan. Langkah pertama yang diambil
                adalah  menyelenggarakan  rapat  umum  raksasa  pada  tanggal  24
                Septemberv  1945  di  suatu  lapangan  yang  terletak  di  tengah  kota
                Bojonegoro. Residen RMTA Suryo, yang sejak tanggal 19 Agustus 1945
                juga  telah  diangkat  sebagai  Gubernur  Provinsi  Jawa  Timur,  berperan
                penting  dalam  rapat  raksasa  itu.    Dalam  rapat  itu    Suryo  mendapat
                dukungan  dari para pemuda dan masyarakat Bojonegoro untuk segera
                membentuk pemerintahan RI di Bojonegoro. Dalam hal ini RMTA Suryo
                menyatakan sebagai berikut.

                        ―...  berdasarkan  proklamasi  Kemerdekaan  Indonesia  merdeka
                        oleh PYM Sukarno dan PYM hatta, presiden dan Wakil Presiden
                        Indonesia  pada  tanggal  17  Agustus  1945,  makaa  kami  atas
                        nama  seluruh  rakyat  seluruh  Daerah  Karesidenan  Bojonegoro
                        dari  segala  lapisan,  pada  hari  ini,  Senin  Wage  24  September
                        1945  meresmikan  pernyataan  telah  berdirinya  Pemerintahan
                        Republik Indonesia di Daerah Karesidenan Bojonegoro, dan terus
                        mengadakan  tindakan  seperlunya.  Kepadaseluruh  rakyat,  kami



                258
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275