Page 274 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 274

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                Kemudian  sidang  PPKI  tanggal  19  Agustus  1945  merumuskan:  (1)
                Penetapan 12 (dua belas) kementrian dalam lingkungan pemerintahan;
                dan  (2)    Pembagian  wilayah  Republik  Indonesia  menjadi  8  (delapan)
                Provinsi.

                        Pembentukan  BKR  (Badan  Keamanan  Rakyat)  dilaksanakan
                dalam  sidang  PPKI  tanggal  22  Agustus  1945  tetapi  baru  pada  hari
                berikutnya  (23  Agustus)  diumumkan  bersama-sama  dengan  rencana
                pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI) tingkat Pusat, dan Partai
                Nasional  Indonesia PNI  yang  dimaksudkan  sebagai  satu-satunya partai
                negara.  BKR ditetapkan menjadi bagian dari Badan Penolong Keluarga
                       28
                Korban  Perang  (BPKKP)  sebagai  induk  organisasi  untuk  memelihara
                keamanan dan  keselamatan  rakyat.  BKR  dinyatakan  sebagai  organisasi
                bukan tentara, tetapi pernyataan itu dimaksudkan oleh para pemimpin
                pada  waktu  itu  agar  tidak  membangkitkan  sikap  permusuhan  dari
                kekuatan yang masih ada di Indonesia (Jepang). Di dalamnya terhimpun
                bekas anggota Peta, Heiho, Keisatsutai (Polisi), Seinendan dan Keibodan.
                        Dalam  maklumat  Pemerintah  tanggal  31  Agustus  1945
                ditetapkan  pekik  perjuangan  ―Merdeka!‖  sebagai  salam  nasional,
                berlaku sejak 1 September 1945, caranya dengan mengangkat tangan
                setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, bersamaan dengan
                itu memekikkan ―Merdeka!‖ Pekik merdeka menggema di mana-mana.
                                           28
                Juga  semboyan  ―sekali  merdeka  tetap  merdeka!‖..  ―merdeka  atau
                mati!‖ dan lain-Iain, menjadi ucapan umum para pemuda dan pejuang
                yang  menunjukkan  tekad  untuk  mempertahankan  kemerdekaan,  jika
                perlu nyawa sebagai taruhannya.
                                               29
                        Seperti telah diutarakan, dengan sikap Wakil Residen Surabaya
                Sudirman dan    Komandan  Pasukan  Polisi Istimewa  Mohammad  Yasin,
                maka    sebenarnya    langkah-langkah   pengambilalihan    kekuasaan
                Pemerintahan  di  Surabaya  telah  dimulai  sejak  didengarya  proklamasi
                secara pasti tanggal 20 Agustus 1945, meskipun pada umumnya para
                pemimpin  bangsa  Indonesia  waktu  itu  masih  menunggu  dan  belum
                berani  bertindak.   Namun,  setelah  tiga  hari  kemudian  terdengar
                                 30
                perintah  untuk  membentuk  KNI  dan  BKR,  maka  pada  tanggal  23
                Agustus 1945 perintah itu segera dilaksanakan di Surabaya. Rapat-rapat
                pengambilalihan  kekuasaan  pemerintah  pada  akhir  Agustus  dan  awal
                September  diadakan  di  Embong  Sawo  dipimpin  oleh  Suyono,  dihadiri
                oleh  Dul  Arnowo,  Bambang  Suparto,  Johan  Syahruzah,  Suyono




                262
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279