Page 279 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 279

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Sebaliknya fihak Jepang dan Sekutu menganggap Polisi Istimewa
                Surabaya  sebagai  suatu  ―doubt  out  factor‖  atau  sebagai  polisi  yang
                ―tidak  dapat  dipercaya‖  untuk  melindungi  kepentingan  mereka  (yang
                akan  menerima  penyerahan  ―ndonesia‖  dari  tangan  Jepang)  karena
                segala  sikap  dan  tindakannya  selalu  memihak  RI.  Apalagi  sikap  itu
                ditegaskan  oleh  M.  Yasin  dalam  pidato  radio  yang  memerintahkan  agar
                segenap  Polisi  Surabaya  dimiliterisasikan  dan  wajib  mengambil  bagian
                dalam perjuangan. 34


                5.8. Pembentukan KNI Daerah Surabaya
                        Bersamaan  dengan  ditetapkannya  Undang-undang  Dasar
                Negara  Rl  (yang  kemudian  terkenal  dengan  nama  UUD  1948)
                ditetapkan pula Ir. Sukarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta
                sebagai Wakil Presiden R.I. yang pertama. PPKI dalam sidangnya pada
                tanggal 22 Agustus 1945 menetapkan bahwa Komite Nasional dibentuk
                di  seluruh  Indonesia  dengan  pusatnya  Jakarta.  Komite  National
                Indonesia  adalah  penjelmaan  kebulatan  tujuan  dan  clta-ctta  bangsa
                Indonesia berdasarkan kedaulatan rakyat.
                        Instruksi  Presiden  untuk  pembentukan  Komite  Nasional  di
                Surabaya  (daerah)  jatuh  pada  tanggal  23  Agustus  1945.  Di  Surabaya
                dengan  dipelopori  oleh  Angkatan  Muda  diadakan  rapat  persiapan
                pembentukan  KNI  di  gedung  Nasional  (GNI)  Bubutan  selama  3  hari,
                mulai  tanggal  25  Agustus  1945  hari  Sabtu  sarnpai  akhirnya
                terbentuknya pada hari Senin tanggal 27 Agustus 1945.  Dul Arnowo
                                                                       35
                diangkat  sebagai  ketua,  sementara  Bambang  Suparto  dan  Mr.
                Dwijosewoyo menjadi wakil ketua. Untuk posisi penulis ditunjuk Ruslan
                           36
                Abdulgani.
                        Untuk menyambut sidang pertama KNIP di Jakarta dari tanggal
                29 sarnpai 31 Agustus 1945, KNI Karesidenan Surabaya mengumumkan
                kepada  rakyat  agar  mengibarkan  bendera  Merah  Putih.  Pengumuman
                tersebut  disambut  dengan  serentak  di  Surabaya,  padahal  Pemerintah
                Pusat baru mengeluarkan Maklumat tentang pengibaran bendera pada
                                  37
                1 September 1945.  Oleh Ruslan Abdulgani pengibaran bendera Merah
                                                                 38
                Putih tersebut dikenal dengan nama Flaggen Actie.  Sebelumnya pada
                tanggal  20  Agustus  1945  dengan  dipelopori  oleh  Agen  Polisi  III
                Nainggolan telah diadakan pengibaran bendera Merah Putih di Asrama
                Polisi Istimewa di Coen Boulevard No. 7 Surabaya.



                                                                                 267
   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284