Page 280 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 280

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                        Kenpeitai  mencoba  membendung  gerakan  para  pemuda  yang
                mendukung  pemerintah  baru  Republik  Indonesia,  tidak  dihiraukan,
                padahal  sebelumnya  Kenpeitai  sangat  ditakuti  karena  kekejamannya.
                Dengan  demikian,  perlawanan  terhadap  Jepang  sebenarnya  telah
                berkobar. Lembaran pengumuman Jepang yang ditempelkan di mana-
                mana, dalam Kota Surabaya dalam waktu yang singkat disobek-sobek
                oleh  pemuda  dan  rakyat  dalam  suasana  kemarahan.  Tindakan  yang
                diambil KNI selanjutnya memutuskan dan menghapuskan segala sesuatu
                yang  berbau  Jepang,  membubarkan  jawatan  buatan  Jepang  seperti
                Jawa  Hokokai,  Keibodan,  Seinendan,  Badan  Pembantu  Prajurit
                Romusyokyokai  pada  akhir  bulan  Agustus.  Kemudian  pada  tiap
                lingkungan (syiku), kecamatan, kelurahan, perusahaan, secara spontan
                dibentuk KNI-KNI. Bekas pemimpin-pemimpin Seinendan dan Keibodan
                menyatakan siap menerima tugas dari KNI.
                        Dengan  demikian  lembaga  pemerintahan  di  Surabaya  yang
                pertama kali dibentuk adalah Komite Nasional Indonesia (KNI), sekalipun
                masih  di  dalam  suasana  di  bawah  kekuasaan  Jepang.  Para  pemimpin
                pemerintahan  bangsa  Indonesia  dan  KNI  berusaha  keras  untuk
                melepaskan diri dari kekuasaan Jepang. Untuk ini perlu dikeluarkan satu
                maklumat  kepada  rakyat  dalam  bentuk  proklamasi  juga.  Masalah  ini
                digodok oleh KNI yang dipimpin oleh Dul Amowo.
                        Badan-badan baru seperti BKR dan KNI yang harus dibentuk di
                daerah-daerah  dalam  pelaksanaannya  mengalami  berbagai  hambatan.
                Para  pemimpin  daerah  yang  jauh  dari  Pusat  masih  memerlukan
                beberapa  penjelasan.  Namun  tidak  demikian  halnya  dengan  para
                pemuda.  Mereja  kerap  tidak  sabar  dengan  sikap  ragu-ragu  para
                pemimpin. Tanpa menunggu komando mereka membentuk organisasi-
                organisasi seperti Angkatan Pemuda Indonesia (API), Pemuda Republik
                Indonesia  (PRI),  Angkatan  Muda  Republik  Indonesia  (AMRI)  dan  Iain-
                Iain,  yang  kemudian  berhasil  menyusun  laskar  laskar  bersenjata,  di
                samping BKR yang kemudian menjadi TKR.
                        Sementara  itu  pihak  Belanda  tidak  tinggal  diam.  Berdasarkan
                Civil Affairs Agreement (CAA) dengan Inggris pada tanggal 24 Agustus
                1945  di  Chequers,  di  mana  Inggris  berjanji  membantu  menegakkan
                NICA di bekas jajahan Belanda, maka persiapan telah dilakukan baik di
                dalam  maupun  di  luar  negeri.  Dengan  berkedok  RAPWI,  suatu  badan
                rehabilitasi  tawanan  perang,  Sekutu  dan  interniran  dan  orang-orang




                268
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285