Page 287 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 287

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                mengadakan kontak-kontak dengan anak buahnya serta memanggilnya
                untuk  membela  Tanah  air.  Dalam  rapat  tanggal  2  September  1945
                malam berhasil diputuskan pembentukan BPKKP dan BKR untuk daerah
                Karesidenan Surabaya. BPKKP dipimpin oleh Dul Amowo sedangkan BKR
                                       43
                dipimpin Drg. Mustopo.
                        Penyempurnaan  pembentukan  BKR  lebih  lanjut  dibahas  dalam
                pertemuan  di  GNI  Bubutan  oleh  para  bekas  Daidanco,  Syudanco,
                Cudanco  dan  anggota-anggota  Peta  lainnya  yang  terkumpul  pada
                tanggal 4 September 1945.Oleh karena kota Surabaya di samping Kota
                Praja,  Ibukota  Karesidenan  Surabaya  juga  sebagai  pusat  dan  Ibu  Kota
                Jawa  Timur,  kemudian  diputuskan  untuk  membentuk  3  eselon  BKR
                                                                             44
                yaitu: BKR Jawa Timur, BKR Karesidenan, dan BKR Kota Surabaya.
                        Pimpinan  BKR  Drg.  Mustopo,  yang  juga  dosen  Fakultas
                Kedokteran  Gigi  (Shika  Daigakku),  menggunakan  para  mahasiswanya
                untuk  menyamar  sebagai  pelayan  Hotel  Yamato  (Oranje  Hotel).  Hotel
                tersebut  biasa  digunakan  untuk  menginap  misi-misi  internasional  dari
                Jakarta.  Mereka  dikoordinir  oleh  Suyono  Prawirobismo,  kepala  bagian
                pemberitaan Pemuda Republik Indonesia (PRI) yang berhubungan erat
                dengan kepala intelijen PRI Rustam Zein.

                        Dalam  perkembanganya,  dalam  perundingan-perundingan
                dengan  Jepang  dan  Sekutu  karena  pihak-pihak  tersebut  menghendaki
                wakil  yang  berwewenang  dari  Pemerintah  Republik  Indonesia  sebagai
                syarat  berunding,  maka  Mustopo  menggunakan  nama  kedudukan
                sebagai  ‖Menteri  Pertahanan  ad  interin‖.  Tindakan  Drg.  Mustopo
                sebagai  Menteri  Pertahanan  dan  pimpinan  BKR  Jawa  Timur  sering
                menunjukkan  hasil  gemilang  dan  sangat  menguntungkan  untuk
                menegakkan kedaulatan Republik Indonesia. Mustopo kerap menerima
                penyerahan  kekuasaan  dan  senjata,  dan  sejumlah  uang  untuk  biaya
                revolusi.  Melalui  Jaksa  Agung  Mr.  Gatot,  Pemerintah  mengeluarkan
                pernyataan  dan  pengakuan  agar  Drg.  Mustopo  terus  menjabat
                pekerjaan Menteri Pertahanan dan kepadanya diberi kuasa penuh untuk
                menyelenggarakan  pertahanan  negara.  Bahkan  oleh  Jaksa  Agung
                diserukan kepada seluruh rakyat dan badan-badan pemerintahan agar
                Drg.   Mustopo     terus   dibantu.   Sebagai   landasan   hukumnya
                dikeluarkanlah  surat  keterangan  untuk  Drg.  Mustopo  agar  dapat
                bertindak ―secara‖ Menteri Pertahanan dan melaksanakan tugas-tugas
                Menteri Pertahanan.
                                   45



                                                                                 275
   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292