Page 33 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 33

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia





                                               BAB I

                        KONSOLIDASI DAN PERSIAPAN
                           KEMERDEKAAN INDONESIA

                                     ________________________

                                         Restu Gunawan


                        Menurut  mitologi  Jepang,  Kaisar  dipercaya  sebagai  keturunan
                Ameterasu Omikani, dewa matahari. Amaterasu memiliki seorang cucu
                bernama Ninigi, yang ditugasi turun ke bumi dan menanam padi serta
                memberikan tiga benda miliknya, yakni pedang Kusanagi, cermin Yata-
                no-kagami  dan  permata  Yasanaki  no  Magatama.  Ninigi  adalah  kakek
                buyut  kaisar  pertama  Jepang,  Kaisar  Jimmu.  Mengingat  kaisar  Jepang
                adalah  keturunan  dewa  Matahari,  maka  tidak  sembarang  orang  bisa
                bertemu dan berjabat tangan dengan kaisar Jepang. Hanya orang-orang
                tertentu dan mereka yang dianggap teman yang bisa berjabat tangan
                dengan kaisar. Itulah kepercayaan yang beredar di masyarakat Jepang.
                        Hal  itu  pula  yang  terjadi  pada  tiga  tokoh  Indonesia  yang
                dipanggil  menghadap  kaisar  pada  awal  November  1943.  Ki  Bagus
                Hadikusumo, Sukarno dan Moh. Hatta diberi kesempatan menghadap
                Kaisar  Tenno  Haika.  Dalam  kesempatan  itu  kaisar  menganugerahi
                Bintang  Ratna  Suci.  Sukarno  memperoleh  Bintang  Ratna  Suci  kelas  II,
                sedangkan  Moh  Hatta  dan  Ki  Bagus  Hadikusuma  mendapat  Bintang
                Ratna  Suci  kelas  III.  Dalam  pertemuan  dengan  kaisar  Agung  tersebut,
                ada sesuatu yang banyak menarik perhatian publik, termasuk Kempeitai
                di  Indonesia.  Tenno  Haika  bersalaman  dengan  ketiga  tokoh  tersebut.
                Dengan  cara  demikian,  ketiga  tokoh  tersebut  dianggap  sebagai  tamu
                asing yang dihormati, tidak dianggap sebagai anak buah sendiri.  Hal itu
                diterjemahkan oleh Shimizu sebagai penanda bahwa Jepang tidak akan
                menjajah Jawa, melainkan akan memerdekakan dan mengusir imperialis
                Belanda.  Dengan  pemberian  anugerah  Bintang  Ratna  Suci,  maka
                Kempeitai  tidak  bisa  menangkap  dan  menyakitinya  karena  sudah
                dianggap  sebagai  keluarga  istana.  Itulah  pertemuan  pertama  tokoh-



                                                                                  21
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38