Page 28 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 28
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Westerling tak bisa terhapus dalam ingatan kolektif bangsa. Bukankah ia
yang diperintahkan untuk memimpin operasi militer dengan melakukan
pembunuhan sekian ribu anak bangsa—andaikan ungkapan ―40.000
nyawa korban Westerling‖ lebih bersifat simbolik daripada historis.
Dalam suasana pemberontakan, demi kemerdekaan inilah pula sekian
banyak para pejuang Bugis-Makassar berhasil juga menyeberang ke
pulau Jawa. Mereka ingin berjuang sebagai bagian dari kekuatan
revolusioner demi kemerdekaan bangsa. Mungkin kini telah
terlupakan, tetapi pemimpin dari para pejuang ini ialah Kahar Muzakar,
yang kemudian diangkat sebagai Let.Kol. TNI.
Sementara itu Minahasa, yang biasa dikenal sebagai daerah
yang akrab dengan Belanda, tidak mempunyai pilihan lain daripada
melakukan pemberontakan, melawan pendudukan Belanda.
Pemberontakan yang terjadi di bulan Februari 1946 ini tidak pula
mungkin lekang dari ingatan.
Jika saja nasib bangsa di masa pendudukan Jepang harus
diingat-ingat, bagaimanakah rasa sedih yang mendalam bisa terhapus
begitu saja seandainya pengalaman anak-bangsa di Kalimantan Barat
sempat melintas dalam kenangan? Berapa banyakah kaum terpelajar di
daerah ini yang harus berkenalan tanpa ampun dengan peluru atau
pedang samurai Jepang? Kalimantan Barat meninggalkan masa
pendudukan ketika sekian banyak kaum terpelajar mereka telah menjadi
korban militerisme Jepang. Sedangkan rakyat di Kalimantan Selatan bisa
mencatat juga betapa usaha para pejuang kemerdekaan untuk
mewujudkan Propinsi dilarang tentara Sekutu, meskipun residen
Kalimantan Selatan sempat juga diangkat. Tetapi rencana untuk mulai
melangkah sebagai sebuah pemerintahan terhalang juga (Oktober
1945). Meskipun konon ada juga unsur-unsur tentara Sekutu yang
bersimpati dengan jalan membocorkan berita kemerdekaan, tetapi
akhirnya, setelah beberapa pertempuran harus dilalui, pada bulan Juni
1946 Sekutu secara resmi menyerahkan kekuasaan kepada Belanda.
Sejak itu hasrat perlawanan di Kalimantan akhirnya bisa diwujudkan
dengan pembentukan ALRI, betapapun kekuasaan militer Belanda
masih bercokol.
Kalau diingat-ingat masa revolusi kemerdekaan di persada tanah
air ini maka kita sesungguhnya berhadapan dengan panorama peristiwa
yang teramat kompleks. Buku pelajaran sejarah mungkin hanya berkisah
16