Page 30 - MODUL MAKANAN DAN MINUMAN HALAL-HARAM
P. 30
Menurut Yusuf Qardhawi, perintah untuk menyebut asma Allah ketika menyem-
belih terkandung rahasia yang halus sekali, yang kiranya perlu untuk direnungkan dan
diperhatikan:
a. Ditinjau dari segi perbedaannya dengan orang musyrik. Bahwa orang-orang
musyrik dan orang-orang jahiliyah selalu menyebut nama-nama tuhan dan berhala
mereka ketika menyembelih. Kalau orang-orang musyrik berbuat demikian,
mengapa orang mukmin tidak menyebut nama Tuhannya?
b. Segi kedua, yaitu bahwa binatang dan manusia sama-sama makhluk Allah yang
hidup dan bernyawa. Oleh karena itu, mengapa manusia akan mentang-mentang
begitu saja mencabut nyawa binatang tersebut tanpa minta izin kepada penciptanya
yang juga mencipta seluruh isi bumi ini? Justru itu menyebut asma Allah di sini
merupakan suatu pemberitahuan izin Allah, yang seolah-olah manusia itu mengata-
kan, “Aku berbuat ini bukan karena untuk memusuhi makhluk Allah, bukan pula
untuk merendahkannya, tetapi justru dengan nama Allah kami sembelih binatang
itu dan dengan nama Allah juga kami berburu dan dengan nama-Nya juga kami
makan.”
4. Syarat membaca basmalah
Sebagian ulama berpendapat bahwa membaca basmalah itu merupakan syarat
syahnya suatu penyembelihan, berdasarkan firman Allah:
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِِ ِِ ِ
ُ ُ
ْ َ
ْ َ ه ُ ْ َ
يننمؤم هتيَبِ متنك نإ هيَ لع للّا مسا رك ُ ذ اَّمِ اوُ لُ كف
َ ُْ َ ْ
Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah
ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya. (QS Al-
An’am/6: 118).
Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa membaca basmalah ketika
menyembelih itu hukumnya sunah. Hal ini berdasarkan pada hadis:
يردن لا محللبِ اننوتيأ اموق نإ ملس و هيلع الله ىلص بينلل اولاق اموق نأ : اهنع الله يضر ةشئاع نع
) هولكو متنأ هيلع اوسم ( لاقف ؟ لا مأ هيلع الله مسا ركذأ
Dari Aisyah bahwa sahabat-sahabat Rasulullah berkata, “Sesungguhnya suatu
kaum telah datang kepada kami membawa daging yang kami tidak mengetahui
apakah waktu menyembelihnya mereka menyeut nama Allah atau tidak, apakah
kami boleh memakannya atau tidak? Rasulullah menjawab: Sebutlah nama
Allah dan makanlah.
5. Syarat yang Berhubungan dengan Alat Penyembelih
Ulama sepakat bahwa setiap benda yang dapat digunakan untuk mengalirkan
darah dan memutuskan urat leher hewan dapat digunakan untuk menyembelih, baik
besi (seperti pisau dan golok), batu, kayu, maupun dari kaca. Alat-alat tersebut boleh
digunakan asal alat itu tajam dan dapat memutus tenggorokan dan urat nadi besar di
leher binatang yang di sembelih.
Dari Syadad bin Aus, Rasulullah saw. bersabda:
6