Page 32 - MODUL MAKANAN DAN MINUMAN HALAL-HARAM
P. 32

دحيلو حبذلا اونسحأف متبحذ اذإو ةلتقلا اونسحأف متلتق اذإف ءيش لك ىلع ناسحلإا بتك الله نإ (

                                                                                 ) هتحيبذ حيرلف هترفش مكدحأ

                           Sesungguhnya Allah memerintahkan agar berbuat baik terhadap segala sesuatu.
                           Jika  kalian  hendak  membunuh,  maka  bunuhlah  dengan  cara  yang  baik.  Jika
                           kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendak-
                           lah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan disem-
                           belih. (HR. Muslim)
                        4.  Tidak Menampakkan Pisau Kepada Hewan pada Saat Mengasah
                           Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata, “Rasulullah saw. pernah melihat orang
                     yang sedang bersiap menyembelih seekor kambing, dan orang itu menajamkan pisau-
                     nya di hadapan kambing tersebut, melihat hal itu Rasulullah saw. bersabda:
                         » اهعجضت نأ لبق كترفش تددح لاه تتاوم اهتيتم نأ ديرتأ « : ملسو هيلع الله ىلص بينلا لاقف

                           “Apakah  sebelum  ini  kamu  hendak  mematikannya  dengan  beberapa  kali
                           kematian?  Hendaklah  pisaumu  sudah  diasah  sebelum  engkau  membaring
                           kannya.” (HR. Baihaqi).
                           Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Tidak boleh (menajamkan
                     pisau di depan hewan yang akan disembelih), karena Nabi saw. memerintahkan untuk
                     menajamkan pisau dan tidak diperlihatkan kepada hewan sembelihan. Sebab, jika ia
                     menajamkan pisau di depannya maka ia (hewan tersebut) akan tahu bahwa ia akan
                     disembelih. Terkadang jika seseorang menajamkan pisau di depan hewan sembelihan,
                     maka ia akan kabur kerena takut disembelih dan orang-orang pun akhirnya kesulitan.
                        5.  Memotong Urat Tempat Makanan dan Urat Tempat Keluar Nafasnya
                           Binatang yang dapat disembelih lehernya, dipotong urat tempat makanan, dan
                     urat tempat keluar nafasnya. Kedua urat ini harus diputus. Sedangkan binatang yang
                     tidak dapat disembelih lehernya, karena liar atau jatuh ke dalam lubang, sehingga tidak
                     dapat disembelih lehernya, maka menyembelihnya dilakukan di mana saja dari badan-
                     nya, asal dia mati karena luka itu:
                           Dari Rafi’ ia berkata: Kami bersama Rasulullah saw. dalam perjalanan kami
                           bertemu seekor unta milik seseorang kaum (unta itu sedang lari) sedang mereka
                           tidak menunggang kuda untuk mengejarnya maka seorang laki-laki telah melem-
                           par dengan anak panahnya dan matilah unta itu, maka Nabi saw. bersabda:
                                                اذه لثم اولعفاف اذه اهنم لعف    امف شحولا دباوأك دباوأ مئاهبلا هذلَ نإ

                           Sesunggunya binatang ini mempunyai tabiat binatang liar, terhadap binatang-
                           binatang seperti ini berbuatlah kamu demikian. (HR. Jama'ah).
                        6.  Membaringkan  Hewan  di  Sisi  Sebelah  Kiri,  Memegang  Pisau  dengan
                           Tangan  Kanan  dan  Menahan  Kepala  Hewan  untuk  Memudahkan
                           Penyembelihan.
                           Ketentuan ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Aisyah:












                                                                                                      8
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37