Page 26 - MODUL SEPUTAR ZAKAT
P. 26

Tugas di atas memang tidak dapat dilakukan oleh seorang diri atau dua orang.
                     Oleh karena itu, perlu dibentuk badan amil yang secara khusus menangani pembagian
                     harta zakat. Badan yang terdiri dari banyak orang harus bekerja sesuai dengan tugas
                     dan prosedurnya masing-masing demi kelancaran pembagian dan pengambilan harta
                     zakat.
                           Di sini, ada beberapa amil yang bekerja sesai dengan tugas-tugasnya. Macam-
                     macam Amil Zakat:
                     a.  Orang yang mengambil dan mengumpulkan harta zakat;
                     b.  Orang yang mengetahui orang-orang yang berhak menerima zakat;
                     c.  Sekretaris;
                     d.  Tukang takar, tukang nimbang, dan orang yang menghitung zakat;
                     e.  Orang yang mengkoordinasi pengumpulan harta dari orang-orang yang wajib zakat
                        dan yang berhak menerima;
                     f.  Orang yang menentukan ukuran (sedikit banyaknya) zakat;
                     g.  Petugas keamanan harta zakat;
                     h.  Orang yang membagi-bagikan zakat.
                        3.  Mua’llaf
                           Mu’allaf atau al-mu’affalah qulubuhum ialah orang yang berusaha dilunakkan
                     hatinya. Dalam konteks ini, pemberian zakat terhadap mereka memiliki tujuan agar
                     mereka menjadi lunak dan loyal terhadap agama Islam. Mazhab Syaf’’ie, membagi
                     mu’allaf empat macam:
                     a.  Orang yang masuk Islam, akan tetapi, kelunakannya terhadap Islam masih dianggap
                        lemah, seperti masih ada perasaan asing di kalangan sesama muslim atau merasa
                        terasing dalam agama Islam;
                     b.  Mu’allaf  yang  memiliki  pengaruh  di  tengah  komunitas  atau  masyarakatnya.
                        Dengan diberi zakat, kita berharap menarik simpati masyarakatnya untuk masuk
                        Islam;
                     c.  Mu’allaf  yang  diberi  zakat  dengan  tujuan  agar  membantu  kaum  muslim
                        menyadarkan mereka yang tidak mengeluarkan zakat (mani’ al-zakat); dan
                     d.  Mu’allaf  yang  diberi  zakat  dengan  tujuan  agar  musuh-musuh  Islam  tidak
                        menyerang orang orang muslim.
                     Hari ini mu’allaf banyak tidak diperhatian oleh para amil dan lembaga pengumpul dan
                     penyalur dana zakat.
                        4.  Mukatab
                           Mukatab adalah seorang budak yang melakukan transaksi dengan majikannya
                     untuk memerdekakan diri dengan cara mengkredit pembayarannya. Transaksi semac-
                     am ini dianggap sah dan tidak melanggar aturan agama Islam.
                        5.  Garim
                           Gharim ialah orang-orang yang mempunyai beban hutang kepada orang lain.
                     Hutang tersebut dipergunakan untuk mendamaikan dua kelompok yang betikai, atau
                     hutang untuk membiayai kebutuhannya sendiri dan tidak mampu membayarnya, dan
                     atau hutang, karena menanggung hutang orang lain.






                                                                                                     16
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31