Page 271 - 156-PENERAPAN_RANGKAIAN_ELEKTRONIKA
P. 271
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA
MATERI PEMBELAJARAN
Sesudah tegangan output di sirkuit integrator dari blok B mendekati nilai
Vol max, hasil diferensial merupakan dari blok A, tegangan output dari
sirkuit pemicu schmit menjadikan lebih besar dari (0) nol, sehingga distorsi
ini dapat digunakan mengaktifkan blok A Output dari sirkuit pemicu
schmitt mencapai tingkat tinggi. Dalam kondisi yang ideal, pada tegangan
output tinggi dengan dibatasi tegangan VB. Tetapi pada kondisi nyata,
tegangan output selalu lebih rendah dari VB karena kondisi penurunan
tegangan dalam rangkaian op-amp itu sendiri.
Dalam analisa, anggaplah tegangan tinggi di sirkuit blok A sama tegangan
suplay VB. Masalahnya, jika tegangannya lebih rendah dari tegangan DC,
dengan contoh selama tegangan VB lebih besar dari VDC, maka arah arus
balik akan melewati integrator C & R.
Arah arus dalam rangkaian integrator akan membalik arah ketika capasitor
(C) mulai mengalirkan muatan listrik dari nilai maksimal menuju nilai
minimal selama TD detik. Sampai proses sinyal output dari blok IC dan IB
mencapai nilai minimal Vob min dan akan menyebabkan inversi nilai pada
tegangan diferensial tegangan output dan terminal input kembali ke nol
(0) lagi,dengan siklus dimulai dari awal lagi.
Tegangan output minimal dalam blok seri B dapat diekspresikan
menggunakan persamaan di bawah ini:
7.
Dimana Voa, mak = VB sebagai kondisi penguat operasional yang ideal.
Untuk mendapatkan nilai tegangan VB kurang dari 1V / 2V kurang praktis
sebagai penguat operasional.
Nilai mimimum tegangan output penguat operasional blok B dapat dicari
dengan persamaan di bawah :
8.
Dengan nilai tegangan minimal capasitor( C ) kondisi polaritas seperti
pada skema rangkaian Gambar 16, sehingga nilai tegangan capasitor( C )
minim dapat menggunakan persamaan dibawah :
9.
256 TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI