Page 269 - 156-PENERAPAN_RANGKAIAN_ELEKTRONIKA
P. 269
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 12.18 PWM Kondisi Tegangan V REFERENSI (VREV) = Tegangan V INPUT (V IN)
Sumber: http://vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik- electro/1066-jos2
Resistor R3 dan R4 menentukan tingkat tegangan DC untuk input pembalik dari
sirkuit Schmitt di blok pemicu A dan input non-pembalik dari blok integrator BL.
Resistor 1untuk menentukan jumlah sinyal gigi gergaji yang dilepaskan oleh
sirkuit integrator pada tegangan input rangkaian pemicu Schmit. Amplitudo
dari tegangan referensi VDC memastikan bahwa tegangan umpan balik pada
terminal putar dari blok penguat operasional B dekat bersama amplitudo dari
tegangan referensi VDC. Sirkuit pemicu Schmitt memastikan bahwa tegangan
output dari sirkuit pemicu Schmitt dalam keadaan tinggi, mulai dari 0 V untuk
mendekati nilai maksimal dari sumber tegangan VB.
Dengan asumsi bahwa tegangan pada terminal A (noninverting) tidak terbalik
lebih rendah dari tegangan yang ditentukan V DC, tegangan output pada
penguat operasional menyebabkan menjadi 0V (nol). Pada tegangan Voa (t = 0)
sama dengan 0 V, oleh karena itu jumlah arus mengalir dalam resistor (R) bisa
ditentukan menggunakan menggunakan persamaan di bawah:
1.
Arus searah melalui resistor R terus meningkatkan arus muatan melalui
capasitor. Pada tegangan antara capasitor dan polaritas, yang seperti
ditunjuk pada diagram sirkuit gambar 16, lihat pada no ( 2 ) sebagai
berikut:
2.
Di mana VC - min adalah besarnya tegangan antara Capasitor dari proses
pengisian pada penyelesaian sebelumnya dan asumsi bahwa rangkaian
digunakan untuk waktu pengisian yang lama. Dengan menandai tegangan
minus VC karena pada tegangan pengisian yang melewati capasitor (C)
meningkat selama pada pengisian.
254 TEKNIK ELEKTRONIKA
INDUSTRI