Page 13 - e modul zat aditif dan adiktif
P. 13

Modul Kelas VIII



                  a) Zat  pemanis  alami,  diperoleh  dari  nabati  atau  hewani,
                     seperti  gula tebu atau gula pasir, gula merah atau aren,
                     madu,  dan  kayu  manis.  Jika  kita  mengonsumsi  pemanis
                     alami  secara  berlebihan,  kita  akan  mengalami  risiko
                     kegemukan.
                  1. Gula  tebu    atau  gula  pasir  mengandung  zat  pemanis
                     fruktosa  yang  merupakan  salah  satu  jenis  glukosa.  Gula
                     tebu  atau  gula  pasir  yang  diperoleh  dari  tanaman  tebu
                     merupakan pemanis yang paling banyak digunakan. Selain
                     memberi  rasa  manis,  gula  tebu    juga  bersifat
                     mengawetkan.
                  2. Gula  merah  merupakan  pemanis  dengan  warna  coklat.
                     Gula  merah  merupakan  pemanis  kedua  yang  banyak
                     digunakan  setelah  gula  pasir.  Kebanyakan  gula  jenis  ini
                     digunakan  untuk  makanan  tradisional,  misalnya  pada
                     bubur, dodol, kue apem, dan gulali.
                  3. Madu  merupakan  pemanis    alami  yang  dihasilkan  oleh
                     lebah  madu.  Selain  sebagai  pemanis,  madu  juga  banyak
                     digunakan sebagai obat.
                  4. Kulit  kayu    manis  merupakan  kulit  kayu  yang  berfungsi      Gambar 1.6 Pemanis alami
                     sebagai  pemanis.  Selain  itu  kayu  manis  juga  berfungsi   Gula pasir, gula merah, madu dan kayu manis
                     sebagai pengawet

                  b)  Zat  pemanis  buatan/sintetik,  tidak  dapat  dicerna  oleh  tubuh  manusia  sehingga
                     tidak berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki
                     penyakit kencing manis (diabetes melitus) biasanya mengonsumsi pemanis sintetik
                     sebagai pengganti pemanis alami. Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang
                     lebih tinggi dibandingkan pemanis alami.
                       Contoh  pemanis  sintetik,  yaitu  sakarin,  natrium  siklamat,  magnesium  siklamat,
                     kalsium siklamat, aspartam dan dulsin. Penggunaan sakarin yang berlebihan selain
                     akan menyebabkan rasa makanan terasa pahit juga merangsang terjadinya tumor
                     pada  bagian  kandung  kemih.  Contoh  lain,  garam-garam  siklamat  pada  proses
                     metabolisme  dalam  tubuh  dapat  menghasilkan  senyawa  sikloheksamina  yang
                     bersifat karsinogenik (senyawa yang dapat menimbulkan penyakit kanker). Garam
                     siklamat  juga  dapat  memberikan  efek  samping  berupa  gangguan  pada  sistem
                     pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel.

                                 Tabel 1.6 Perbedaan pemanis alami dan pemanis buatan









                                                                                                     10
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18