Page 170 - Muhamad_Syakir_E-modul
P. 170
Perempuan tua : Sebelum Panji Asmaratama mengakhiri pertunjukan
malam ini. Hamba ingin mengungkapkan sebuah cerita
kepada semua yang hadir di sini. Cerita ini menjelaskan
isi syair yang di samapaikan Panji Asmaratama tadi.
Tentu kalau paduka Raja Ranujaya mengizinkan hamba
untuk bercerita.”
Prabu Ranujaya : Tentu saja aku mengizinkan.
Panji Asmaratama : Tapi, hamba tidak ingin si Mbok ini bercerita.
Prabu Ranujaya : Walaupun kami tidak mengizinkan, tapi aku yang
menginginkan anak buahmu bercerita. Aku ingin para
hadirin tahu makna apa yang erkandung dalam syair-syair
itu. Sebelum kamu bercerita, Coba kamu sebutkan siapa
namamu.”
Perempuan Tua : Mohon maaf, Paduka Raja, hamba tidak akan
menyebutkan nama hamba sekarang. Nanti akan hamba
buka siapa hamba sebenarnya setelah hamba bercerita.
Paduka Rajadan semua yang hadir di pendopo ini,
hamba akan mulai bercerita.
Perempuan tua itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan sambil
menghela napas.
Perempuan tua : Ada dua anak muda,seorang gadis cantik dan pemuda
tampan, bertunangan. Semua diam memperhatikan kata-
kata perempuan tua dengan sungguh-sungguh,terutama
Panji Inu Kertapati.
Perempuan tua : Aku pernah mengenalnya. Bahkan, sangat menge-
nalnya! Tapi,kenapa aku bisa lupa sama sekali tentang
jati dirinya ya? Yang gadis cantik berasal dari Kerajaan
Daha,yang pemuda berasal dari Kerajaan Kuripan.Suatu
hari gadis itu difitnah oleh adik tirinya sehingga gadis ini
dimarahi oleh ayahnya.
163