Page 169 - Muhamad_Syakir_E-modul
P. 169
Panji Inu Kertapati : Tidak aku tidak meracau, aku yakin akan hal itu…
Prabu Ranujaya : Bagaimana para abdi kerajaan, apakah hiburan sudah
siap..
(Para abdi kerajaan mempersiapkan tempat duduk bagi raja dan Inu Kertapati,
Dan Hiburanpun dimulai. Masuka serobongan penari seorang juru syair dan
seorang perempuan tua. Mereka menari dan ditengah-tengahnya juru syair
membacakan syairnya)
Panji Asmaratama : ”Ini kisah dua sejoli. Yang sama-sama saling menyukai.
Ini kisah dua remaja yang sama-sama saling suka. Satu
berasal dari Kerajaan Kuripan, yang lain dari Daha juga
sebuah kerajaan. Mereka sudah bertunangan. Namun,
sekarang ini terpisahkan. Ada orang jahat yang ingin
merebut pemuda idaman.
”Gadis itu sengsara karena dipermalukan. Dia pergi dari
kerajaan. Dia meniggalkan sang tunangan. Untuk
mengungkap kebenaran. Dia ingin menghalangi tunangan
tersayang agar tidak jatuh dalamn jebakan wanita berhati
binatang .”
Panji Inu Kertapati kelihatan tegang. Dia semakin yakin bahwa Panji
Asmaratama tahu terlalu banyak kisah asmara antara dirinya dengan Candra
Kirana….
Danaswala : Raden Panji Inu Kertapati harap tetap tenang sampai
pembacaan syair oleh penyair aneh itu selesai.
Prabu Ranujaya : Kamu harus tetap tenang. Biar aku yang menyelesaikan
ini semua.
Panji Asmaratama telah selesai membacakan syair terakhirnya. Para penonton,
termasuk Prabu Ranujaya, bertepuk tangan. Hanya Panji Inu Kertapati yang tidak
bertepuk tangan.
162