Page 38 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 38
Hari Minggupun tiba, Dinda bersiap-siap untuk
berangkat menuju café untuk bertemu Elsa dan calon
suaminya. Ia sudah mempersiapkan daftar pertanyaan
panjang kali lebar untuk mengintrogerasi teman dan calonya
itu. Karena merasa tidak tahu sama sekali tentang calon
suami sahabatnya.
Sampai di café itu, ia memarkirkan motornya di
tempat parkir. Kemudian menuju ke dalam dan
menengokkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, mencari Elsa.
“Mana sih Elsa, katanya sudah datang.” Tanyanya
dalam hati. Ternyata memang benar, dia sudah berda di
salah satu saung di café itu. Sambil melambai-lambaikan
tangannya, Elsa memanggil Dinda.
“Din…sini…disini.” Teriak Elsa
“Kenapa aku yang jadi gugup
ya?” tanya Dinda dalam hati,
mungkin karena ia harus
memastikan temannya tidak akan
tersakiti nanti kalau dia menikah.
Ia berjalan dengan pelan
menuju saung dimana tempat
34