Page 39 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 39
sahabatnya itu berada. Kemudian ia duduk danmeletakkan
tas kecil berwana silver yang ia bawa disamping tempat
duduknya. Ia memandangi calon suami sahabatnya.
Saat itu Elsa langsung memperkenalkan calon
suaminya kepada Dinda, “Mbro kenalin, ini Mas Tian.”
“Oh namanya Tian, ngenalin gini aja nunggu mau
nikah kamu mbrooo…mbrooo.” Sindir Dinda.
“Yeeee…kamu ini. Udah mau pesen apa, kali ini aku
yang traktir.” Sahut Elsa.
“Asyiiiik, dapat traktiran nih. Boleh pilih apa saja kan?”
tanya Dinda sambil meringiskan bibirnya.
“Iya…iya…tapi jangan banyak-banyak lah mbro, tahu
kan kita ini honorer. Hahahahahahahahaaa.” Pungkas Elsa
sambil tertawa dan memastikan Dinda tidak memesan
melebihi budget di dompetnya.
Makanan dan minumanpun sudah terhidang di
hadapan mereka. Mereka menyantap makanan tersebut dan
berbincang-bincang ringan. Daftar pertanyaan yang telah
dilist dalam kepala Dinda sudah hilang semua, karena
mencair dengan suasana yang menyenangkan.
35