Page 10 - Educational HYpnosis
P. 10

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                  para siswa. Dengan demikian, maka seorang pendidik akan mengerti hal-hal yang
                  mendukung  dan  menghambat  siswa  dalam  menyerap,  memroses,  membentuk,
                  menyimpan, dan mengakses kembali materi pelajaran. Berkaitan dengan hal ini,
                  Prince  (2005)  menyatakan  bahwa  dengan  memahami  bagaimana  otak  bekerja,
                  maka  pendidik  bisa  menciptakan  lingkungan  belajar  yang  memberikan
                  kemungkinan keberhasilan belajar yang lebih tinggi.

                         Otak adalah pembahasan utama dalam educational hypnosis. Namun tentu
                  saja  pembahasan  tentang  otak  di  dalam  educational  hypnosis  sudah  terkondisi
                  sedemikian  rupa,  sesuai  dengan  kebutuhan  dalam  memahami  bagaimana
                  hypnosis bekerja untuk kebutuhan pendidikan.

                  1.2.  Memahami Otak

                  Hal pertama yang harus kita pahami adalah otak (brain) dan pikiran (mind) adalah
                  dua  entitas  yang  berbeda.  Bos  (2002)  menyebutkan  bahwa  otak  adalah  suatu
                  organ  kompleks  yang  dibangun  oleh  jaringan-jaringan  neural.  Melalui  jaringan-
                  jaringan  yang  dibangun  oleh  triliunan  neuron  ini,  otak  mampu  menerima,
                  memroses, dan menyimpan informasi. Otak yang secara fisik berada di kepala kita
                  ini terdiri dari sejumlah besar sel di dalam sistem saraf, neuron, yang jaringannya
                  membentuk  struktur  dimana  makna-makna  dipetakan.  Sementara  itu,  pikiran
                  merupakan  kecerdasan  yang  bertanggungjawab  atas  pemikiran,  perasaan,

                  makna-makna, dan sebagainya.

                         Pikiran  merupakan  “produk”  yang  dihasilkan  oleh  proses-proses  yang
                  terjadi di otak. Dengan kata lain, otak menciptakan pikiran; atau pikiran tercipta di
                  dalam  otak.  Otak  bekerja  memroses  stimulus  yang  diserap  dari  berbagai  indra
                  (sensory  input).  Ketika  stimulus  diterima  oleh  otak,  maka  neuron-neuron  pun
                  berinteraksi  membangun  jaringan  yang  disebut  dengan  sinaps.  Interaksi  dan
                  pembangunan  jaringan  inilah  yang  memproduksi  gejala  yang  kita  sebut  pikiran
                  atau mind. Dalam memroses stimulus atau informasi, dalam menciptakan jaringan
                  sinaps, otak pada dasarnya “mempelajari” stimulus atau informasi tersebut. Hal ini
                  mengantarkan kita pada pemahaman dasar yang diusulkan oleh Sue Bos, bahwa
                  pembelajaran itu terjadi di otak.

                         Apa yang baru saja saya jelaskan di atas menunjukkan bahwa eksistensi
                  pikiran  sangat  tergantung  pada  eksistensi  otak.  Lebih  dari  itu,  jika  pikiran  itu
                  memiliki bentuk, maka bentuk dari pikiran itu akan sesuai dengan pola jaringan
                  sinaps  yang  terbentuk  di  otak.  Kita  bisa  membayangkan  suatu  alat  elektronik
                  seperti telepon genggam yang saat ini multi-fungsi. Ketika menggunakan telepon

                  genggam, kita berinteraksi dengan berbagai tampilan dan suara yang membawa
                  kita pada tujuan penggunaan telepon genggam. Ketika kita meneliti isi dari pada
                  telepon genggam tersebut, yang kita dapatkan adalah perangkat-perangkat keras
                  dengan  berbagai  bentuk.  Komponen-komponen  yang  terpasang  pada  sirkuit


                                                             3
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15