Page 14 - Educational HYpnosis
P. 14

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                  menyenangkan, dan sebagainya. Untuk memperjelas prosedur yang digambarkan
                  secara singkat oleh Sue Bos di atas, perhatikan sebuah contoh realistis yang saya
                  berikan di bawah ini:

                         Anda sedang menyampaikan materi di depan kelas. Anda melihat seorang
                  siswa yang sepertinya tidak memperhatikan materi yang sedang Anda sampaikan.
                  Ini bukan berarti siswa tersebut tidak menyadari apa yang sedang terjadi di dalam
                  kelas  (bahwa  Anda  sedang  mengajar).  Informasi  yang  Anda  berikan  setidaknya
                  ditangkap  oleh  indra  pendengarannya  (informasi  auditori).  Informasi  yang  dia
                  dengar  masuk  dan  melalui  brainstem.  Brainstem  kemudian  memberikan  sinyal
                  atau alert pada komponen otak lainnya, yakni sistem limbik bahwa ada informasi
                  yang masuk. Informasi dari brainstem ini kemudian masuk ke sistem limbik untuk
                  diproses.  Proses  yang  terjadi  di  sistem  limbik  ini  bertujuan  untuk  memutuskan

                  apakah informasi tersebut akan diteruskan ke cerebral cortex atau tidak. Dalam
                  kasus ini, informasi yang Anda sampaikan tidak diteruskan oleh sistem limbik otak
                  siswa  tersebut,  sehingga  siswa  tersebut  tidak  mengalami  pembelajaran.  Sistem
                  limbik  siswa  tersebut  tidak  memberikan  perhatian  yang  cukup  pada  informasi
                  tersebut sehingga informasi tersebut terabaikan.

                         Sistem  limbik  bekerja  sebagai  sentral  emosi.  Informasi  yang  tidak
                  menyentuh aspek emosional siswa kemungkinan besar tidak akan diteruskan ke
                  cerebral cortex. Terlebih  lagi, jika otak sedang memperhatikan suatu hal, maka
                  otak tersebut tidak dapat memperhatikan hal lain. Dengan kata lain, otak, sehebat
                  apapun itu, hanya mampu memperhatikan satu hal di satu waktu (Bos, 2002:4).
                  Ini tentang kemampuan fokus otak terhadap sesuatu. Kita lebih mudah fokus dan
                  mempertahankan  fokus  terhadap  hal-hal  yang  berkaitan  dengan  kita  secara
                  emosional.  Pada  contoh  di  atas,  ada  kemungkinan  bahwa  sistem  limbik  siswa
                  tersebut  menganggap  informasi  yang  masuk  adalah  informasi  yang  secara
                  emosional  “tidak  penting”  sementara  ada  hal  “penting”  lainnya  yang  sedang
                  menguras daya otaknya.

                  1.5.  Sensory Input

                  Beberapa  kali  saya  sudah  menyebutkan  sensory  input  di  atas.  Sensory  input
                  adalah jalur masuk informasi atau data dari dunia eksternal ke dalam otak kita.
                  Sederhananya,  sensory  input  adalah  indra.  Mata,  telinga,  hidung,  lidah,  kulit,
                  merupakan sensor yang digunakan oleh otak untuk menyerap informasi dari luar.
                  Sensor-sensor  ini  berfungsi  untuk  menerima  stimulus  dan  meneruskan  stimulus

                  tersebut ke otak.

                         Stimulus yang diterima oleh sensory input setidaknya dapat dibagi menjadi
                  empat: visual (mata), auditori (telinga), aroma (hidung), dan sensasi (lidah dan
                  kulit). Keempat jenis stimulus ini diproses pada bagian-bagian otak yang berbeda,




                                                             7
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19