Page 16 - Educational HYpnosis
P. 16
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
input. Misalnya dalam membuat slide presentase, seorang pendidik sebaiknya
tidak hanya menggunakan slide presentase sebagai pengganti papan tulis semata.
Sebagai salah satu contoh, Sousa (2011:37-38) menceritakan
pengalamannya saat berkunjung di salah satu sekolah menengah atas khususnya
di kelas geometri. Saat itu, guru matematika mengajak para siswanya keluar dari
kelas dan menuju sebuah arena olah raga. Di lantai arena tersebut terdapat pita
yang membentuk sebuah segitiga yang besar. Siswa diminta untuk mengukur
panjang pita dari satu sudut ke sudut yang lain. Setelah itu, para siswa diminta
untuk mendiskusikan hasil pengukuran mereka. Setelah itu, sang guru kemudian
meminta para siswa untuk membuka halaman 57 dari buku yang mereka
gunakan, sambil berkata bahwa dia akan mengajar Teorema Pitagoras. Guru
tersebut mengatakan pada Sousa bahwa dia tidak bisa mengajar matematika
dengan cara yang dia gunakan beberapa tahun yang lalu. Alasannya adalah otak
para siswa ini belajar secara berbeda. Yang dilakukan oleh sang guru ini adalah
melakukan adaptasi dan improvisasi yang memungkinkan terlibatnya unsur visual,
auditori, dan kinestetik di dalam pembelajaran hari itu.
Contoh di atas juga menunjukkan kepada para pendidik betapa pentingnya
memahami bagaimana otak manusia itu sama dan berbeda sekaligus. Hal ini juga
menunjukkan kepada kita betapa pentingnya memahami kecenderungan belajar
siswa yang sangat dipengaruhi oleh dominasi sensory input tertentu yang mereka
miliki. Tentu saja setiap siswa mungkin berbeda antara satu dengan yang lain.
Namun yang terpenting adalah kemampuan seorang pendidik untuk merumuskan
strategi dan materi yang melibatkan berbagai sensory input yang akan
memperkaya stimulus yang masuk di otak para siswa.
1.6. Hal-Hal yang Memengaruhi Kerja Otak Siswa dalam Pembelajaran
Terdapat banyak hal yang memengaruhi kerja otak. Hal-hal yang berpengaruh
dapat digolongkan menjadi dua, yakni pengaruh internal dan pengaruh eksternal.
Pengaruh internal adalah hal-hal yang berkaitan dengan otak itu sendiri misalnya
kondisi kesehatan, kondisi tubuh, terutama kondisi otak itu sendiri. Sementara itu,
kondisi eksternal seperti lingkungan, sumber informasi, metode penyampaian
informasi, juga memberikan pengaruh yang luar biasa pada kerja otak.
Caine & Caine (1990:67-68) percaya bahwa pada dasarnya otak merespons
semua stimulus dari segenap indra. Sementara itu, Bos (2004) menyebutkan
bahwa meskipun otak adalah piranti yang luar biasa hebat dan canggih, otak
hanya hanya mampu memperhatikan satu hal saja pada suatu waktu dalam
keadaan sadar. Ini menunjukkan bahwa meskipun indra kita menangkap stimulus
visual dan auditori sekaligus, bahkan ditambah dengan stimulus kinestetik, otak
hanya akan menaruh perhatian penuh secara sadar pada salah satunya saja.
Barangkali inilah yang kita sebut dengan fokus dan konsentrasi.
9