Page 129 - Educational HYpnosis
P. 129
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
oleh Mesmer, melainkan adanya mekanisme subjektif yang berjalan di dalam
pikiran manusia dan akhirnya mereka memunculkan istilah method of suggestion
yang dapat kita pahami secara sederhana bahwa manusia dipengaruhi melalui
sugesti. Hingga pada tahun 1841, seorang ahli bedah, James Braid, menemukan
bahwa pengaruh-pengaruh tersebut terjadi karena adanya perubahan sistim saraf
dari simpatik ke parasimpatik. James Braid inilah yang pertama kali menggunakan
istilah Hypnosis (Alpheus, 1903). Istilah hypnosis ini pun sebenarnya tidak relevan
dengan kondisi hypnosis yang sebenarnya. Perubahan sistem saraf yang
menyebabkan individu memasuki alam relaksasi yang dalam memberi kesan
bahwa hypnosis membuat orang “tertidur” dan disinilah istilah hypnosis muncul.
Secara etimologis, Hypnosis diambil dari bahasa Yunani, hypnotikos, yang
berarti “membuat tidur” (Dale, 1972). Penelitian James Braid berikutnya
membuatnya menyadari bahwa menggunakan istilah tersebut sebenarnya keliru;
karena para subjek hypnosis tidak mengalami tidur sebagaimana yang kita
ketahui. Mereka hanya mengalami relaksasi yang dalam, sementara pikiran
mereka tetap aktif, mereka lebih sugestif dan responsif terhadap stimulus, dan ini
disebabkan oleh meningkatnya pemusatan pikiran hanya pada satu ide, yakni
sugesti. James Braid akhirnya memutuskan untuk memperkenalkan istilah baru
untuk menggantikan istilah hypnosis, yakni monoideisme yang artinya terpusatnya
pikiran pada satu gagasan. Akan tetapi hal ini menjadi sangat sulit baginya,
karena dengan cepat istilah hypnosis segera berkembang dan menjadi konsumsi
masyarakat di berbagai belahan dunia. Hingga saat ini, kita pun menggunakan
istilah yang keliru, hypnosis. Terlebih lagi, kata “tidur” di dalam sugesti induksi
hypnosis kerap-kali menjadi “keyword” untuk membawa subjek hypnosis ke dalam
kondisi hypnosis seperti yang kita saksikan di acara-acara hiburan. Malangnya,
hypnosis lebih dikenal dengan cara itu oleh masyarakat luas. Asosiasi hypnosis
dengan hiburan yang terkesan seperti “manipulasi pikiran” melahirkan kesan-
kesan “berbahaya” yang termuat di dalam praktik hypnosis. Padahal, sejak awal
hypnosis lahir untuk memberikan bantuan kepada manusia, khususnya untuk
melakukan perubahan representasi internal yang akan berdampak pada
pemulihan kondisi fisik, kejernihan dan peningkatan daya pikir, stabilitas emosi,
peningkatan motivasi dan sumberdaya, serta perubahan perilaku dan transformasi
diri.
5.2. Memahami Hypnosis
Jika kita teguh pada etimologi hypnosis, maka kemungkinan besar kita akan
tersesat pada arti literalnya. Oleh karena itu, untuk memahami hypnosis, maka
kita harus meninggalkan arti dari kata hypnosis dan memutuskan asosiasi antara
‘hypnosis’ dan ‘tidur’. Mari kita lihat bagaimana seharusnya hypnosis dipahami.
122