Page 160 - Educational HYpnosis
P. 160
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
tersebut kebingungan untuk memilih salah satunya. Saya kemudian meminta
mahasiswa tersebut untuk rileks dengan memintanya untuk mengambil posisi
duduk yang nyaman dan bernapas dengan lembut. Saya kemudian meletakkan
tiga kertas kosong secara seri di atas meja di hadapan mahasiswa tersebut dan
saya menuliskan di masing-masing kertas translation, wrting, dan reading. Setelah
itu, saya meminta mahasiswa tersebut untuk mengingat kembali saat-saat
tertentu di kelas-kelas mata kuliah tersebut. Saya memberikan clue “perhatikan
apa yang Anda rasakan saat berada di tiga kelas ini. Rasakan satu per satu.”
Setelah itu, saya meminta mahasiswa tersebut untuk melihat kertas-kertas di atas
meja. “Lihat kertas-kertas ini satu per satu dan perhatikan kertas yang mana yang
menurutmu paling menarik, paling menyenangkan.” Mahasiswa tersebut
kemudian memilih kertas dengan tulisan translation di atasnya. Mahasiswa
tersebut berkata bahwa di antara ketiga kertas tersebut, matanya senantiasa
tertuju pada kertas dengan tulisan translation. Dengan demikian, mahasiswa
tersebut memutuskan untuk meneliti hal-hal yang berhubungan dengan
translation.
Yang telah saya lakukan adalah memandu mahasiswa tersebut untuk
berimajinasi atau melakukan visualisasi. Rasa nyaman atau emosi positif yang
muncul karena suatu imajinasi sebenarnya dipicu oleh informasi-informasi yang
dimaknai secara positif di level bawah sadar (setidaknya positif bagi yang
bersangkutan) terutama dalam konteks ini. Saya tidak menggeneralisir ke semua
konteks karena tidak selamanya yang menyenangkan itu baik. Dalam konteks ini,
kenyamanan yang dirasakan oleh mahasiswa tersebut memuat informasi bahwa
translation adalah topik yang lebih disukai, lebih diminati, lebih dikuasai, oleh
mahasiswa tersebut. Kertas-kertas yang saya gunakan adalah “metafora” yang
memandu mahasiswa tersebut menuju suatu kesimpulan. Tentu saja hal ini tidak
berarti mahasiswa tersebut tidak perlu bekerja keras untuk menyelesaikan
penelitiannya. Apa yang baru saja saya lakukan adalah menggunakan visualisasi
untuk memandu mahasiswa tersebut untuk mengambil keputusan yang alasannya
bersumber dari data-data yang tertanam di dalam pikiran bawah sadarnya.
Singkatnya, saya telah menggunakan waking hypnosis.
Saya masih punya satu contoh lagi.
Suatu saat ketika saya sedang memberikan kuliah sintaksis, sebagian besar
mahasiswa di kelas itu terkesan mengalami kesulitan dalam memahami
penjelasan saya. Mereka mengatakan bahwa materi di dalam mata kuliah sintaksis
ini sangat kompleks, terutama sintaksis bahasa Inggris. Apa yang dapat saya
maklumi saat ini adalah mereka telah memberikan makna terhadap mata kuliah
sintaksis sebagai mata kuliah yang sulit. Saya memutuskan untuk menghentikan
perkuliahan di hari itu dan saya gunakan siswa waktu untuk menceritakan
beberapa humor. Saya tahu pasti bahwa kondisi di bawah tekanan (mata kuliah
153