Page 156 - Educational HYpnosis
P. 156
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
atau conventional-traditional hypnosis terdapat sugesti “tidur” maka sugesti ini
tidak digunakan dalam waking hypnosis atau alert hypnosis.
Perbedaan dan perbedaan antara induksi sleeping hypnosis dan induksi
waking hypnosis setidaknya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Fitur Induksi/Jenis Sleeping Waking
Hypnosis Hypnosis Hypnosis
Uji sugestibilitas √ √
Katalepsi Mata √ X
Katalepsi Bagian Tubuh Lain √ √
Fokus √ √
Rileks √ √
Sugesti Tidur √ X
Jika dilihat dari tabel di atas, maka sebenarnya perbedaan antara sleeping
hypnosis dan waking hypnosis “hampir” hanya terletak pada kondisi “mata” saja.
Hal ini, mungkin, disebabkan oleh asosiasi kata “tidur” dengan “mata tertutup”.
Sementara itu, gagasan waking hypnosis menyebutkan bahwa pada hypnosis
tradisional subjek hypnosis mengalami “penurunan kesadaran.” Inilah mengapa
disebut alert hypnosis, dimana kata alert dapat dipahami dengan “kesadaran
penuh” atau terjaga (masih dimaknai sebagai antonim dari kata tidur). Padahal, di
dalam hypnosis (yang disebut tradisional), dalam kondisi hypnosis, seseorang
malah sangat sadar dan ini disebut dengan ironi pikiran bawah sadar. Bahwa di
dalam kondisi bawah sadar, seorang subjek sebenarnya sangat sadar (Gunawan,
2012a, 2012b, & 2012c). Dengan demikian, maka perbedaan antara keduanya
hanya terletak pada perbedaan interpretasi kata “tidur” dan kondisi yang
“menyerupai tidur”.
Pertentangan-pertentangan yang hadir di dalam berbagai wacana hypnosis
(sleeping hypnosis versus waking hypnosis) dapat dimaklumi. Hal ini memang
memicu perkembangan dua sisi (sisi negatif dan sisi positif). Secara negatif,
pertentangan-pertentangan ini memicu ketidakpercayaan orang terhadap hypnosis
dan ini disebabkan oleh minimnya (atau bahkan nihilnya) pengalaman hypnosis
(sebagai subjek). Para penulis yang mengambil posisi “oposisi” terhadap hypnosis
(terutama sleeping hypnosis), sayangnya, hanya sebagai pengamat yang melihat
subjek yang tertidur dan tidak pernah mengalami apa yang diamatinya. Hal ini
disebutkan oleh Tremonti (1969):
“Unfortunately, much that has been written on the subject (hypnosis) has
been written by observers who have looked at the subject from outside,
rather than by people who have experienced the state.”
149