Page 152 - Educational HYpnosis
P. 152
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
Semua pengetahuan, kepercayaan, kebiasaan, sikap mental, reaksi
terhadap stimulus, dan sebagainya, merupakan realisasi dari jaringan-jaringan
sinaptik yang memiliki pola-pola dan hubungan-hubungan antara satu jaringan
dengan jaringan yang lain. Perubahan pengetahuan, kepercayaan, dan lain
sebagainya, akan merubah jaringan-jaringan tersebut. Namun jaringan-jaringan
tersebut tidak mudah berubah karena begitu banyak variabel yang memengaruhi
atau mempertahankan strukturnya. Inilah mengapa kita tidak mudah merubah
kebiasaan, melupakan pengetahuan, atau mengganti kebiasaan. Jika terjadi
perubahan pada pengetahuan, kepercayaan, dan kebiasaan, maka tercipta pula
perubahan pada jaringan sinaptik di otak.
Berhubungan dengan homeostasis dan brain plasticity ini, maka dengan
demikian pikiran juga memiliki pertahanan sekaligus memiliki kemampuan untuk
mengalami perubahan. Pertahanan pikiran terletak pada faktor kritis yang berada
di tepian pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Dinamika yang terjadi pada
pikiran dipengaruhi oleh emosi, sumber informasi, kualitas informasi, dan
frekuensi informasi. Ketika seseorang berada dalam kondisi emosional, pikirannya
mudah berubah. Ketika suatu informasi bersumber dari pihak yang menurut
seseorang dapat dipercayai maka informasi tersebut bisa merubah pikirannya. Jika
kualitas informasi yang didapatkan jelas, kuat, dan bertanggung jawab, maka
pikiran seseorang dapat berubah dengan informasi tersebut. Jika suatu informasi
disampaikan berulang-ulang kali maka, seperti pepatah mengatakan batu pun
akan hancur oleh tetesan air, pikiran seseorang pun akan berubah. Variabel-
variabel ini (emosi, sumber informasi, kualitas informasi, dan frekuensi informasi)
merupakan “pin” atau “password” bagi faktor kritis. Hypnosis, sebagaimana yang
sudah disampaikan, bekerja dengan menggunakan variabel-variabel yang sama,
tetapi bukan sebagai password bagi faktor kritis, karena faktor kritis telah di-
bypass. Hypnosis bekerja dengan tiga tujuan “menanamkan informasi”, “merubah
informasi”, dan “mempertahankan informasi” tersebut dengan menggunakan
sugesti, visualisasi atau imajinasi.
Istilah-istilah yang digunakan di dalam hypnosis seringkali membuat
banyak kalangan terjebak dalam tafsiran. Misalnya, istilah ‘program bawah sadar’,
‘jangkar bawah sadar’, ‘pemicu’, dan sebagainya. Istilah-istilah ini tidak merujuk
pada hal-hal yang belum ada di dalam pikiran bawah sadar dan kemudian
diadakan melalui hypnosis. Pikiran bawah sadar kita dipenuhi dengan jutaan
program, jutaan jangkar, dan jutaan pemicu; dan ini sudah berada di sana sejak
kita dilahirkan dan berubah atau berkembang seiring waktu berjalan serta
pengalaman yang terjadi dalam kehidupan kita. Kita bisa memperhatikan bayi
yang ingin menyusu pada ibunya. Sentuhan lembut dibibirnya merupakan tanda
bahwa inilah saatnya untuk menyusu. Respons yang terjadi pada bayi itu dapat
diamati dari pergerakan bibirnya. Tidak ada seorang pun, bahkan ibu bayi
145