Page 148 - Educational HYpnosis
P. 148
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
keluar dari kondisi hypnosis. Jenis yang kedua inilah yang disebut dengan sugesti
pasca-hypnosis (post-hypnotic suggestion).
Contoh uji sugestibilitas yang saya berikan sebelumnya adalah sugesti yang
bersifat tidak langsung dan sugesti tersebut bukan sugesti pasca-hypnosis karena
sugesti tersebut (mata sulit dibuka) hanya aktif ketika siswa-siswa berada dalam
kondisi trance. Sementara itu, sugesti-sugesti untuk perubahan perilaku,
peningkatan motivasi, atau anchoring, merupakan contoh sugesti pasca-hypnosis
dimana aktivasi atau respons dari sugesti tersebut terealisasi di luar kondisi
hypnosis baik dengan pemicu maupun tanpa pemicu.
Di dalam educational hypnosis, sugesti tidak selamanya dalam bentuk
komunikasi verbal lisan. Dengan penataan lingkungan belajar yang sesuai, maka
sugesti-sugesti tertentu dapat disisipkan ke dalam pikiran bawah sadar siswa.
Misalnya, dengan mengubah posisi duduk siswa dengan membelakangi pintu kelas
akan membantu siswa mempertahankan konsentrasi mereka terhadap pelajaran.
Hal ini disebabkan oleh minimalnya gangguan visual seperti siswa lain yang
datang terlambat yang sebenarnya sangat mengganggu konsentrasi siswa lainnya
yang sudah berada di dalam kelas. Penataan seperti ini dapat menggantikan
sugesti pasca-hypnosis langsung “selama kita berada di dalam kelas, seluruh indra
Anda akan fokus terhadap materi hingga waktu kelas selesai. Apapun gangguan
yang datang kepada Anda selalu dapat Anda halau.” Hal yang sama dapat kita
lakukan dengan menempatkan sugesti tertulis yang dapat kita tempatkan di
beberapa spot di lingkungan belajar misalnya “saya adalah pelajar; pekerjaan
pelajar adalah belajar,” dan sebagainya. Sugesti-sugesti ini merupakan sugesti
environmental hypnosis (lingkungan yang menghypnosis) atau alert-hypnosis
(hypnosis dalam keadaan mata terbuka). Saya menyebutkan hal-hal demikian
karena kita tidak hanya bekerja dengan sugesti-sugesti yang bersifat verbal lisan,
tetapi juga sugesti-sugesti yang lain yang saling memperkuat efek sugesti
tertentu.
Yang terakhir adalah bahwa sugesti juga dapat dibedakan menjadi sugesti
subliminal dan sugesti supraliminal. Sugesti subliminal adalah sugesti yang
disisipkan ke dalam komunikasi sadar namun ditangkap oleh bawah sadar subjek
atau siswa. Siswa yang menerima sugesti subliminal ini tidak mengetahui atau
tidak menyadari bahwa dirinya tengah mengkonsumsi sugesti tertentu. Sugesti
subliminal, ketika diformulasi dalam bentuk komunikasi verbal, seringkali tidak
dapat diidentifikasi dalam struktur kalimat; namun pengguna sugesti subliminal
mengetahui eksistensi sugesti tersebut dan menggunakannya dengan
memberikan corak khas terhadap elemen-elemen yang membangun sugesti
tersebut di dalam struktur kalimat. Sementara itu, sugesti supraliminal mirip
dengan sugesti langsung namun dikomunikasikan secara sadar. Jika Anda
memberi sugesti (dalam pengertian saran) kepada seorang siswa “Anda akan rajin
141