Page 145 - Educational HYpnosis
P. 145

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                  mestinya.  Lagi  pula,  di  dalam  educational  hypnosis  kita  tidak  memperlakukan
                  siswa di dalam kelas seperti pasien yang ditangani oleh seorang hipnoterapis. Di
                  dalam  hipnoterapi,  para  pasien  atau  klien  biasanya  dibimbing  hingga  ke  level
                  somnambulisme untuk pembelajaran bawah sadar mereka. Siswa-siswa di dalam
                  kelas  tidak  dapat  dianggap  sebagai  pasien;  mereka  mungkin  punya  masalah,
                  tetapi  penyelesaian  masalah  bukan  pada  saat  pembelajaran  di  kelas.  Untuk
                  perubahan  perilaku,  peningkatan  motivasi,  instalasi  program  bawah  sadar
                  kompleks, memang membutuhkan tingkat kondisi hypnosis yang dalam.

                         Di dalam ruang-ruang kelas, light trance sebenarnya sudah cukup. Namun
                  respons-respons  sebagaimana  yang  disebutkan  di  dalam  skala  Davis  Husband
                  pada  light  trance  di  atas  merupakan  respons-respons  yang  dihasilkan  setelah
                  pemanfaatan  induksi  dengan  mata  tertutup.  Light  trance  dapat  dihasilkan  pada

                  saat  mata  terbuka,  terutama  dengan  menggunakan  alert  hypnosis  atau  alert
                  trance  (Wark,  2011).  Lebih  jauh  lagi,  menurut  Dale  (1972:11)  alert  trance  dan
                  light  trance  pada  dasarnya  sama  efektifnya  atau  bahkan  lebih  efektif  dari  deep
                  trance sebagai alat bantu belajar.

                         Untuk mencapai tingkat kondisi hypnosis yang lebih dalam, biasanya kita
                  dapat menggunakan visualisasi terpandu. Kita dapat meminta subjek atau siswa
                  membayangkan  seolah-olah  mereka  berada  di  sebuah  eskalator  (ini  tidak  akan
                  berhasil jika siswa tersebut belum pernah menggunakan eskalator sebelumnya!)
                  dan  membayangkan  eskalator  membawanya  turun.  Imajinasi  ini  kemudian
                  diasosiasi  dengan  script  tertentu  seperti  “semakin  eskalator  tersebut  membawa
                  Anda  turun,  maka  Anda  akan  tidur  semakin  dalam,  tubuh  dan  pikiran  Anda
                  semakin rileks...” dan sebagainya. Teknik pendalaman yang lain misalnya ketika
                  siswa sudah dalam keadaan mata tertutup, kita memberikan sugesti bahwa ketika
                  matanya  terbuka  dan  tertutup  kembali  maka  siswa  tersebut  akan  masuk  lebih
                  dalam.  Kemudian  kita  memintanya  membuka  mata  dan  langsung  memberikan
                  sinyal non-verbal (misalnya dengan mengayunkan tangan kita ke bawah di depan

                  matanya)  sambil  mengatakan  “dan  tidur  lagi.”  Semakin  hal  ini  dilakukan,  maka
                  semakin dalam kondisi hypnosis yang dimasuki oleh siswa tersebut.

                         Deep trance  seringkali dibutuhkan agar subjek berhasil mencapai tujuan-
                  tujuan hipnoterapi tertentu seperti mengingat kembali kejadian di masa lalu (yang
                  telah  ‘dilupakan’  atau  ditekan  masuk  terlalu  dalam  di  kedalaman  unconscious)
                  atau yang dikenal dengan regresi usia (age regression), berhasil melakukan terapi
                  gestaalt  (terapi  yang  menyerupai  role  play),  berhasil  melakukan  terapi  bagian
                  atau  parts  therapy  (teknik  komunikasi  dengan  ego-ego  subjek).  Kita  seringkali
                  membutuhkan teknik-teknik tersebut untuk memberikan treatment atau perlakuan
                  kepada  siswa  yang  kiranya  membutuhkan  waktu  lebih  lama  di  dalam  kondisi
                  hypnosis. Dengan kata lain, semakin dalam kondisi hypnosis, maka semakin lama
                  subjek berada di dalam kondisi hypnosis. Meskipun demikian, hal-hal sederhana


                                                            138
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150