Page 141 - Educational HYpnosis
P. 141
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
perubahan atau peralihan sistim saraf. Intinya, induksi inilah yang membawa
seseorang masuk ke dalam kondisi hypnosis (Gunawan, 2012b:98), dimana
eksplorasi dan utilisasi konten pikiran bawah sadar dapat dilaksanakan.
Secara umum, di dalam hypnosis, induksi terdiri dari induksi normal dan
induksi cepat. Biasanya induksi normal ini digunakan di dalam konteks terapi, dan
induksi cepat ini digunakan dalam konteks hiburan. Induksi cepat hanya efektif
bagi subjek dengan tingkat sugestibilitas yang tinggi; sementara itu, induksi
normal dapat digunakan pada subjek dengan dengan berbagai tingkat
sugestibilitas.
Uji sugestibilitas yang saya contohkan di atas menggunakan induksi normal
(imajinasi atau visualisasi terpandu). Biasanya, induksi normal menggunakan
komunikasi verbal yang didesain untuk membimbing subjek berimajinasi. Ada pula
induksi non-verbal berupa sentuhan-sentuhan fisik yang tidak saya jelaskan dalam
buku ini. Lalu induksi yang mana yang harus kita gunakan? Tentu saja ini
tergantung pada subjek kita, siswa kita, dan oleh karenanya kita membutuhkan
uji sugestibilitas dan pra-induksi di atas.
Induksi hypnosis yang seringkali digunakan oleh para hypnotist terhadap
subjeknya, baik di dalam hipnoterapi maupun di dalam acara hiburan berbasis
hypnosis, memberi kesan bahwa subjek berada di bawah kendali hypnotist.
Sebenarnya, saat kita menginduksi subjek, subjek itulah yang secara aktif
mengikuti panduan kita (oleh karenanya mereka adalah subjek, bukan objek). Di
dalam ruang-ruang kelas, menggunakan teknik induksi seperti eye fixation atau
eye catalepsy akan sangat sulit. Demikian pula dengan menggunakan shock
induction yang biasanya digunakan di stage hypnosis adalah sama sekali tidak
relevan dengan konteks.
Eye fixation adalah induksi dengan menggunakan indra penglihatan dimana
siswa diminta untuk mengerahkan sumberdayanya untuk fokus (menatap) suatu
objek. Pada saat meminta siswa melakukan hal ini, otot-otot mata siswa akan
letih dan pikiran sadarnya pun akan letih dan ini akan mengakibatkan keletihan
pada saraf mata. Akhir dari pada induksi dengan eye fixation ini adalah mata
tertutup dan memasuki kondisi hypnosis ringan (light trance). Siswa kemudian
kesulitan membuka matanya (ini disebut katalepsi mata), diikuti dengan katalepsi
bagian tubuh yang lain, yang merupakan efek pergantian sistem saraf yang
menyebabkan siswa memasuki kondisi rileks.
Semua jenis induksi di dalam hypnosis yang Anda bisa baca di seluruh
literatur-literatur hypnosis berakhir dengan mata tertutup. Hal ini tidak dapat, atau
setidaknya tidak relevan, untuk digunakan di ruang-ruang kelas dalam
pembelajaran. Jika mata siswa dalam keadaan tertutup, maka meskipun mereka
sangat sugestif, namun informasi yang mereka dapatkan hanyalah informasi
134