Page 146 - Educational HYpnosis
P. 146
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
yang terjadi dan membuat subjek kehilangan rasa nyaman dapat mengeluarkan
subjek dari kondisi hypnosis seketika.
5.2.3.5. Sugesti (dan instruksi) dan Sugesti Pasca-Hypnosis
Hypnosis, selain seringkali diasosiasikan dengan “pikiran bawah sadar” juga
diasosiasikan dengan kata sugesti. Sugesti merupakan konten komunikasi yang
kita sampaikan untuk menginduksi, memperdalam kondisi hypnosis, penanaman
informasi ke dalam pikiran bawah sadar, pembelajaran atau pemberian makna
baru terhadap pengalaman, dan lain sebagainya. Setiap ucapan seorang hypnotist
terhadap subjek adalah sugesti. Namun saya membuat perbedaan antara sugesti
dan instruksi. Segala yang bersifat perintah atau arahan dari hypnotist untuk
dilakukan oleh subjek, baik pada level sadar maupun level bawah sadar, adalah
instruksi. Sementara itu, segala bentuk informasi verbal yang menghasilkan efek
tertentu pada subjek, baik pada level sadar maupun level bawah sadar, adalah
sugesti.
Halligan & Oakley (dalam Parris, 2016) mendefinisikan sugesti sebagai ide
atau kepercayaan yang dapat dikomunikasikan; sugesti yang diterima memiliki
kapasitas untuk mendesak terjadinya perubahan yang besar terhadap mood,
pemikiran, persepsi, dan perilaku. Penerimaan suatu sugesti sangat ditentukan
oleh apa yang disebutkan oleh Parris (2016) sebagai cognitive aptitude atau
kecerdasan kognitif. Sederhananya, agar sugesti dapat diterima oleh subjek,
sugesti tersebut harus dapat dipahami oleh subjek yang terdiri dari berbagai level
kecerdasan kognitif.
Parris juga menyebutkan bahwa bagian otak yang memainkan peranan
penting dalam penerimaan sugesti adalah frontal cortex yang merupakan bagian
dari cerebral cortex. Jika kita hubungkan dengan pembahasan tentang bagaimana
informasi harus melewati sistem limbik untuk bisa menembus cerebral cortex,
maka kita bisa mendapatkan gambaran jelas mengapa sugesti diberikan setelah
proses induksi.
Sistem limbik yang merupakan pusat proses emosi merupakan “saluran”
yang dilalui oleh sekian banyak informasi. Namun informasi-informasi tersebut
“diseleksi”, diberikan prioritas untuk diteruskan ke cerebral cortex untuk diproses
lebih lanjut. Hal ini juga selaras dengan penjelasan tentang reticular activating
system (RAS) dimana suatu informasi diberi perhatian dengan takaran yang
sesuai agar bisa memasuki alam pikiran. Ini juga sejalan dengan pembahasan
tentang “penembusan” faktor kritis (critical area) agar informasi dapat masuk ke
pikiran bawah sadar. Sugesti di dalam hypnosis diberikan ketika RAS atau faktor
kritis terbuka, ketika emosi memberikan makna yang tepat, sehingga memasuki
cerebral cortex, sehingga memasuki pikiran bawah sadar. Induksi, sebagaimana
yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, merupakan elemen protokol untuk
139