Page 147 - Educational HYpnosis
P. 147
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
menciptakan “jalan” yang akan dilalui oleh sugesti. Sementara itu, “jalan-jalan” ini
juga diciptakan melalui sugesti-sugesti. Sugesti-sugesti di dalam hypnosis disusun
atau diformulasi dalam berbagai struktur dan kemudian susunan serangkaian
sugesti di dalam hypnosis ini dikenal dengan istilah script.
Menurut Suwandi (2015:64-65) sugesti hypnosis yang baik semestinya
memenuhi beberapa kriteria antara lain (saya melakukan parafrase terhadap
kutipan):
- Sugesti sebaiknya difokuskan pada solusi, bukan pada masalah,
- Sugesti sebaiknya memuat waktu tertentu dimana suatu perilaku
dikehendaki akan muncul,
- Sugesti sebaiknya sederhana dan dapat dipahami,
- Sugesti sebaiknya menggunakan kata-kata yang relevan dengan keyakinan,
tradisi, kebudayaan, dan latar belakang subjek atau siswa.
Hunter (2010:42) menyatakan bahwa hal yang memengaruhi penerimaan
sugesti adalah emosi. Tanpa hasrat emosional yang kuat untuk menerima sugesti,
akal sadar atau bawah sadar bisa dengan mudah menghalangi sugesti. Relevansi
sugesti dan emosi subjek juga disebutkan oleh Gunawan (2012d:49) bahwa dalam
merancang kalimat sugesti, Anda perlu memasukkan unsur perasaan atau emosi.
Secara umum, sugesti di dalam hypnosis diyakini sebaiknya diformulasi
dalam struktur kalimat positif. Sugesti yang diformulasi dalam bentuk kalimat
negatif, pada umumnya, akan menghasilkan efek yang sebaliknya karena pikiran
pada dasarnya tidak mengenal kata-kata negatif (Gunawan, 2012d) seperti kata
tidak, bukan, tidak pernah, dan sebagainya. Gunawan menyebutkan bahwa cara
kerja pikiran tidak sama dengan cara kerja bahasa; pikiran merepresentasi makna
dalam bentuk visual dan oleh karenanya kata-kata negatif tidak dapat
divisualisasikan. Namun beberapa hypnotist termasuk Suwandi (2015)
menyatakan bahwa sugesti dapat diformulasikan dalam bentuk kalimat negatif,
asalkan sederhana dan dapat dipahami atau tidak ambigu dan ini sudah termasuk
di dalam kriteria-kriteria di atas. Yang perlu kita tambahkan dalam kriteria di atas
adalah: sugesti sebaiknya memiliki muatan emosional atau menyentuh aspek
emosional subjek atau siswa.
Sugesti juga terdiri dari sugesti langsung (direct suggestion) dan sugesti
tidak langsung (indirect suggestion). Kita menggunakan sugesti tidak langsung
saat kita melakukan uji sugestibilitas, induksi, dan pendalaman. Sementara itu,
ketika subjek telah memasuki kondisi hypnosis di kedalaman yang sesuai, maka
sugesti yang kita berikan cenderung bersifat langsung.
Sugesti juga dibedakan berdasarkan waktu aktivasinya. Sugesti menyerupai
“program pikiran bawah sadar” yang dapat diaktifkan pada saat subjek atau siswa
berada di dalam kondisi hypnosis dan/atau sugesti yang diaktifkan setelah subjek
140