Page 165 - Educational HYpnosis
P. 165
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
Dari diagram di atas, kita bisa melihat bahwa otak merupakan titik yang
mempertemukan pendidikan dan hypnosis sehingga melahirkan educational
hypnosis. Prinsip-prinsip pendidikan yang melibatkan otak adalah hal-hal yang
relevan dengan ingatan (bagaimana agar materi dapat terekam di dalam ingatan
jangka panjang siswa dan dapat diakses dengan mudah dengan ingatan jangka
pendek), pikiran (bagaimana siswa dapat fokus, inovatif, kreatif, serta memiliki
growth mindset), dan emosi (bagaimana agar siswa termotivasi untuk belajar,
mampu mengatasi emosi negatif yang menghambat kemajuan belajar). Ketiga
entitas utama yang diregulasi di dalam otak ini pun merupakan objek kerja
hypnosis di segala bidang (namun perbedaan bidang hypnosis menentukan
perbedaan tujuan pemanfaatannya). Intinya, melalui pemanfaatan hypnosis,
maka pelaku pendidikan dapat terbantu dalam menerapkan atau mencapai tujuan
dari prinsip-prinsip pendidikan sebagaimana disebut di atas.
Sebagaimana yang sudah dibahas pada bagian lain buku ini, ada hal-hal
tertentu yang memengaruhi kerja otak siswa saat belajar. Salah satu di antaranya
adalah kenyamanan siswa di dalam kelas. Membuat siswa nyaman di dalam kelas
memang sangat mudah bagi kita. Namun, menjamin bahwa teknik yang kita
gunakan tepat dan efektif adalah episode lain di dalam dunia kerja kita. Guru atau
dosen bisa menciptakan rasa nyaman di dalam kelas dengan menggunakan media
dan fasilitas, katakanlah, pengatur suhu ruangan (AC) karena suhu yang tidak
sejuk merupakan salah satu hal yang paling menghambat proses belajar-mengajar
(bahkan dosen pun terganggu dengan hal tersebut). Bagaimana jika kelas
tersebut tidak difasilitasi dengan pengatur suhu ruangan? Apakah hypnosis bisa
diterapkan agar para siswa bisa merasakan kenyamanan yang sama? Hypnosis
memiliki protokol tertentu yang memanfaatkan daya imajinasi suyet (dalam hal ini
siswa) hingga mampu merasakan kenyamanan yang sama namun realisasinya
sangat tergantung pada kemampuan guru atau dosen dalam mengkomunikasikan
sugesti dan kemampuan siswa atau mahasiswa dalam berimajinasi. Kita sudah
membahas bagaimana pikiran bawah sadar kita memiliki pengaruh yang sangat
kuat pada kualitas fisiologis kita. Saya sudah memberikan contoh siswa yang
gemetaran setiap kali maju di depan kelas yang mana gejala gemetar tersebut
berasal dari pikiran bawah sadarnya yang menghasilkan emosi rasa takut akan
malu. Pembahasan dan contoh-contoh tersebut merupakan fondasi pembangun
prinsip dan protokol hypnosis dan ini dapat diterapkan di ruang-ruang kelas.
Dengan membaca pembahasan-pembahasan dalam buku ini pula, Anda
dapat menemukan penjelasan mengapa siswa mengalami kesulitan
memperhatikan materi di kelas. Hal ini disebabkan oleh sibuknya pikiran siswa
dalam merespons stimulus-stimulus selain materi pelajaran. Guru dan dosen
dapat mempertahankan fokus atau perhatian atau konsentrasi siswa atau
mahasiswa dengan menggunakan media-media audio-visual. Melalui hypnosis,
158