Page 191 - Educational HYpnosis
P. 191
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
kecelakaannya atau menganggap kejadian itu sebagai penyebab kesulitannya
dalam belajar.
Boleh jadi benturan yang dialami oleh mahasiswa tersebut di masa SD-nya
begitu keras hingga menyebabkan cedera pada bagian tertentu di otaknya. Jika
hal itu terjadi, maka besar kemungkinan mahasiswa tersebut mengalami gejala
neurosis (atau bahkan psikosis) yang disebabkan oleh kegagalan proses pada
lokasi tertentu di otaknya. Namun jika hal itu terjadi, maka setidaknya mahasiswa
tersebut akan mengalami gangguan komunikasi dan saya tidak melihat adanya
gangguan tersebut pada diri mahasiswa itu. Maka asumsi saya, mahasiswa ini
hanya mengalami neurosis ringan atau mengalami gejala psikosomatis.
Mahasiswa ini membuat hubungan yang kuat antara benturan di kepalanya di
masa lalu dengan kemampuan berpikirnya saat ini. Yang perlu dan dapat saya
lakukan adalah memutuskan hubungan tersebut dan memberikan makna baru
terhadap kejadian itu.
Saya kemudian menginduksi mahasiswa tersebut secara mata terbuka
(alert induction) dengan memanfaatkan sensitifitas emosinya. Saat mahasiswa
tersebut memasuki light-trance, saya memberikan sugesti langsung bahwa tidak
ada hubungan antara benturan yang dia alami dengan kemampuan berpikirnya
saat ini. Migrain yang dia rasakan merupakan gejala psikosomatis yang menjadi
defense bagi dirinya untuk tidak memikirkan sesuatu dengan serius. Saya juga
mengidentifikasi adanya kaitan dengan tokoh-tokoh lain yang memperkuat
hubungan antara benturan di kepala dengan kelemahan berpikirnya dan saya
memutuskan hubungan-hubungan itu dengan pertanyaan-pertanyaan kritis. Saya
memberikan sugesti pasca hypnosis bahwa mahasiswa tersebut dalam keadaan
sehat baik jasmani dan rohani, memiliki kapasitas otak dan kemampuan berpikir
yang tinggi. Setelah itu saya melakukan terminasi.
Beberapa waktu kemudian saya menanyakan apakah mahasiswa tersebut
masih merasakan gejala yang sama saat memikirkan tugas perkuliahan dan saya
mendapatkan respons positif bahwa gejala tersebut telah hilang. Motivasi belajar
siswa tersebut meningkat dengan hasil belajar yang cukup signifikan.
6.8.6. Kesulitan Konsentrasi
Mahasiswa yang mengalami kesulitan konsentrasi dalam proses belajar, baik di
kelas maupun di rumah, tidak selalu disebabkan oleh ADHD (Attention Deficit and
Hyperactivity Disorder). Mayoritas hal ini terjadi karena mahasiswa tidak dilatih
untuk berkonsentrasi dan juga karena tekanan psikologis yang datang dari luar
konteks belajarnya.
Salah satu mahasiswa saya (saat saya menulis buku ini, mahasiswa
tersebut sedang melanjutkan studi S2 di Inggris) mengalami hal ini. Saya
membantu mahasiswa ini dengan menggunakan hypnosis konvensional. Saya
184