Page 31 - Educational HYpnosis
P. 31

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                  masing-masing kita membawa perspektif yang berbeda-beda, emosi, ingatan, dan
                  juga pengalaman pada setiap situasi dan lingkungan yang kita hadapi di dunia ini;
                  tak terkecuali sekolah, ruang kelas, guru, dan mata pelajaran.

                         Pengetahuan  dan  kepercayaan  dibentuk  dari  pengalaman-pengalaman,
                  baik  pengalaman  pribadi  maupun  pengalaman  bersama.  Pengetahuan  (yang
                  dianggap  benar)  akan  menjadi  pola  pikir  dan  tolok  ukur  yang  membentuk
                  kebiasaan  atau  karakteristik  sikap  mental  yang  menentukan  bagaimana
                  interpretasi  atau  respons  atas  suatu  situasi;  pola  pikir  merefleksikan  arsitektur
                  otak. Siswa akan menjawab pertanyaan, merespons, bertindak, dan sebagainya,
                  sesuai dengan sistem pengetahuan dan sistem kepercayaannya (baca: mindset);
                  sesuai  dengan  pengetahuan  yang  sudah  terinternalisasi  atau  terinstal  di  dalam
                  otak mereka melalui pengalaman-pengalaman. Disinilah kita bisa melihat bahwa

                  hubungan-hubungan  yang  terdapat  di  dalam  otak  sangat  dipengaruhi  oleh
                  pengalaman (Caine & Caine, 1990). Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa
                  siswa  memberikan  makna  terhadap  setiap  pengalaman  dan  makna  itulah
                  pengetahuan.  Dengan  pengetahuan  tersebut,  siswa  akan  memberikan  makna
                  yang  sama  terhadap  pengalaman  yang  mirip  meskipun  berbeda.  Silakan
                  mengingat  kembali  contoh  siswa  yang  memaknai  maju  di  depan  kelas  sebagai
                  suatu aksi mempermalukan diri. Anda pasti mengerti mengapa hal itu bisa terjadi.
                  Diagram sederhana di bawah ini semestinya bisa merangkum keseluruhan bagian
                  pertama ini.



                                    Pengalaman:                        Sensory Input: mata, telinga,
                             Visual, Auditory, Kinesthetic,                    fisik, rasa, dll.

                           Sensation, dll. (data, informasi,
                                    kejadian, dll)



                                                Otak: prioritas informasi, proses
                                               informasi, makna, jaringan sinaps,

                                            pengetahuan, kepercayaan, emosi, pola
                                                         pikir, mindset



                                                             Ingatan


                         Setiap  pengalaman  mengandung  informasi  yang  diterima  oleh  sensory
                  input. Informasi tersebut masuk ke otak kemudian mendapatkan perhatian atau
                  prioritas. Informasi kemudian diproses dan diberi makna dengan kinerja ingatan

                  jangka  pendek.  Makna-makna  membentuk  pola-pola  sinaps  yang  meskipun


                                                             24
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36