Page 26 - Educational HYpnosis
P. 26

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                  kelas”  dengan  “rasa  malu”  dan  ini  menyebabkan  siswa  ini  tidak  pernah  berani
                  maju di depan kelas. Guru kemudian berpikir bahwa siswa ini pemalu, introvert,
                  penakut,  atau  tidak  cerdas.  Ternyata,  siswa  ini  memiliki  pengalaman  buruk  di
                  depan kelas. Kejadian yang melibatkan emosi yang intens menghasilkan ingatan
                  yang kuat dan berpengaruh pada dirinya baik secara psikis maupun secara fisik
                  (tidak  sedikit  kejadian  siswa  gemetaran,  kencing  di  celana,  gagap,  dan  bahkan
                  pingsan  di  depan  kelas).  Kejadian  yang  mirip  dengan  kasus  yang  berbeda
                  mungkin pernah Anda saksikan sebagai guru atau dosen. Semua ini berasal dari

                  pengalamannya.  Pengalaman  membentuk  jaringan  sinaps-nya  dan  menciptakan
                  berbagai gejala yang seringkali tidak kita duga. Pengalaman adalah pembelajaran.
                  Pembelajaran merupakan proses pemberian makna terhadap pengalaman.
                         Berbagai  pakar  dalam  ranah  psikologi  kognitif  dan  pendidikan

                  membicarakan  ihwal  pengalaman  dan  hubungannya  dengan  pembelajaran.
                  Katakanlah John Dewey yang merumuskan teori pengalaman dan pendidikan yang
                  menelurkan  konsep  experiential  learning-nya  David  Kolb,  Jean  Piaget  dengan
                  model  asimilasi  dan  akomodasi,  serta  Lev  Vygotsky  dengan  Zone  of  Proximal
                  Development-nya. Di dalam educational hypnosis ini, kajian pengalaman ini akan
                  menuju pada satu istilah, yakni mindset: pengalaman membentuk mindset. Dalam
                  kajian  ini  pula,  saya  mengajak  pembaca  untuk  tidak  hanya  memandang
                  pengalaman sebagai sesuatu yang terjadi di masa lalu, tetapi pengalaman juga
                  merupakan peluang yang akan memengaruhi sesuatu yang terjadi di masa yang
                  akan datang.

                         Sebagai acuan awal, marilah kita lihat definisi pengalaman terlebih dahulu.

                         Kamus Sage mendefinisikan pengalaman sebagai berikut:

                         The accumulation of knowledge or skill that results from direct participation
                         in  events  or  activities  (akumulasi  pengetahuan  atau  keterampilan  yang
                         dihasilkan dari partisipasi langsung atas kejadian atau aktivitas).

                         Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi 1993) mendefiniskan
                  pengalaman sebagai berikut:

                         Pengalaman  adalah  (hal  yang)  pernah  dialami  (dijalani,  dirasakan,
                         ditanggung).

                         Dr.  Sudarminta,  dalam  pengantarnya  atas  terjemahan  karya  John  Dewey
                  (Experience and Education) (2004:vii) menyatakan bahwa Dewey mendefiniskan
                  pengalaman sebagai berikut:

                         Pengalaman  adalah  keseluruhan  kegiatan  dan  hasil  yang  kompleks  serta
                         bersegi banyak dari interaksi aktif manusia  (sebagai makhluk hidup yang
                         sadar  dan  bertumbuh)  dengan  lingkungan  di  sekitarnya,  yang  terus
                         berubah dalam perjalanan sejarah.


                                                             19
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31