Page 24 - Educational HYpnosis
P. 24
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
Para siswa yang punya bakat di bidang olah raga bola dapat mengingat
dengan baik bagaimana cara menendang dan menangkap bola. Ingatan mereka
bukan saja untuk dijelaskan, tetapi dapat diaplikasikan dalam bentuk gerakan.
Ingatan kita tentang prosedur-prosedur teknis menyalakan mesin, atau ingatan
respons emosi kita misalnya saat sedih kita menangis, ketika gembira kita
tertawa, semua ini merupakan bagian dari ingatan implisit yang tersimpan di
bagian otak lain yang tidak saya jelaskan disini.
Pembahasan kita tentang ingatan ini bisa kita simpulkan sebagai berikut:
1. Ingatan jangka pendek adalah ingatan yang bekerja menyetor dan
mengakses kembali informasi ke/dari ingatan jangka panjang.
2. Informasi yang masuk senantiasa melalui berbagai filter mental untuk bisa
lolos masuk ke cerebral cortex. Filter mental berfungsi untuk menentukan
prioritas perhatian dan sangat dipengaruhi oleh emosi (kinerja amygdala).
3. Kuat dan lemah ingatan terhadap suatu informasi tergantung pada takaran
perhatian yang diberikan saat informasi tersebut diterima. Selain itu, ketika
perhatian diberikan secara tepat tanpa terbagi, proses kodifikasi informasi
yang dilakukan oleh otak akan menjadi efektif dan menjadi mudah untuk
diakses oleh ingatan jangka pendek.
4. Ingatan jangka panjang berisikan berbagai informasi yang bermakna atau
diberi makna (semantic memory), informasi tentang kejadian dan
urutannya (episodic memory), dan juga informasi yang membentuk
kebiasaan yang dapat terwujud secara fisik (procedural memory), termasuk
respons emosi.
5. Proses masuknya informasi (apapun itu) ke dalam otak melalui sensory
input adalah proses mengalami. Pengalaman merupakan hal yang sangat
penting dalam penerimaan informasi menjadi ingatan. Inilah mengapa
kejadian yang emosional dan menyerap perhatian yang besar
menghasilkan ingatan yang sangat kuat.
Sebenarnya masih terdapat banyak hal yang berkaitan dengan ingatan.
Misalnya bagaimana agar ingatan menjadi kuat dan hal apa saja yang
melemahkan ingatan. Akan tetapi, hal-hal tersebut sebenarnya sudah dijelaskan
dari halaman pertama buku ini (proses kerja otak dalam menerima dan memroses
informasi). Kajian mengenai ingatan dan juga hal lain yang relevan sebagaimana
yang sudah dijelaskan pada bagian-bagian sebelumnya akan diperkuat di
pembahasan tentang pengalaman. Kita akan segera menyadari bahwa
pengalaman bukan hanya sekedar kejadian yang kita alami, tetapi pengalaman
juga membentuk arsitektur otak kita, dan juga siswa kita.
Pembahasan tentang pengalaman di bawah ini telah saya kondisikan
dengan konteks pendidikan. Meskipun demikian, pembahasan tentang
17