Page 23 - Educational HYpnosis
P. 23
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
masuk ke media penyimpanan yang kita sebut memory. Jika proses kodifikasi
tersebut tidak efektif, maka perekaman informasi akan menjadi lemah (ini
membuat kita lupa (encoding failure), terkecuali lupa sebagai pengaruh usia). Kita
tidak efektif mengkode suatu informasi jika perhatian kita terhadap informasi
tersebut tidak pada takaran yang cukup.
Saat siswa mendengarkan penjelasan, perhatian yang mereka berikan pada
penjelasan tersebut harus pada takaran yang efektif. Jika perhatian mereka
terbagi, maka sejumlah besar informasi akan terhambat dan tidak terkode dengan
baik. Dengan demikian, para siswa akan mudah melupakan apa yang kita
sampaikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertahankan perhatian
siswa terhadap apa yang kita sampaikan. Akan tetapi, ada elemen otak lain yang
memengaruhi proses penakaran perhatian ini; elemen emosi. Selain itu, frekuensi
masuknya informasi ke otak juga memperkuat ingatan. Setiap kali informasi yang
sama atau relevan memasuki otak, maka semakin kuat ingatan. Inilah mengapa
review perlajaran sangat penting bagi siswa-siswa kita. Review bukan hanya
sekedar menyegarkan ingatan, tetapi juga menyempurnakannya dan
memperkuatnya.
Lupa juga disebabkan oleh faktor kegagalan akses ke ingatan jangka
panjang (retrieval failure). Salah satu teori yang menjelaskan fenomena lupa ini
disebut Decay Theory. Teori ini menyebutkan bahwa setiap kali ada informasi
baru masuk ke dalam ingatan, maka jalur ingatan baru akan terbentuk dan oleh
karena itu ingatan lama akan pudar. Teori ini tentunya masih dapat
dipertanyakan. Hypnosis bisa mengakses ingatan saat kita berada di dalam
kandungan (dengan teknik age regression) meskipun kita sebenarnya sudah
“lupa” hal tersebut. Teori lain yang menjelaskan fenomena lupa adalah
Interference Theory. Teori ini menyebutkan bahwa ada hubungan antara ingatan
lama dan ingatan yang baru dan usia kedua ingatan ini saling memengaruhi.
Misalnya ingatan baru membuat kita kesulitan mengakses ingatan lama. Namun
teori yang paling kuat telah dijelaskan sebelumnya, yakni kegagalan dalam
kodifikasi (encoding failure).
Ingatan jangka panjang merupakan penyimpanan yang paling kompleks
dalam otak kita. Ingatan jangka panjang diorganisir ke dalam dua kategori besar,
yakni ingatan eksplisit dan ingatan implisit.
Kita memiliki ingatan tentang fakta-fakta dan kejadian-kejadian, terutama
yang kita alami. Ingatan-ingatan ini merupakan ingatan eksplisit. Ingatan ini
tersimpan di bagian medial temporal lobe pada otak kita. Ingatan memungkinkan
kita mengingat urutan kejadian, fakta-fakta, dan ini disebut sebagai ingatan
episodik. Sementara itu, kita juga memberikan makna terhadap informasi, dan
makna-makna ini disebut ingatan semantik.
16