Page 64 - Educational HYpnosis
P. 64
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
minim kebisingan, merupakan rasa nyaman yang bersifat time-release. Sementara
itu, motivasi emosional yang melatarbelakangi semangat belajar adalah emosi
yang sifatnya real-time.
Yang & Damasio (2011) memberikan contoh sebagai berikut:
Anda menanyakan kepada siswa Anda mengapa mereka berupaya keras
untuk menyelesaikan suatu tugas yang Anda berikan. Jawabannya mungkin salah
satu dari kisaran jawaban-jawaban berbasis emosi sebagai berikut:
- Mereka ingin mendapatkan kepuasan berupa penghargaan intrinsik karena
mampu menyelesaikan tugas.
- Mereka ingin mendapatkan nilai yang bagus.
- Mereka takut terhadap hukuman jika mereka tidak menyelesaikan tugas
tersebut.
- Mereka ingin membantu teman yang lain yang mungkin kesulitan
menyelesaikan tugas tersebut.
- Mereka melakukan itu karena berharap bisa melanjutkan studi ke jenjang
lebih tinggi dengan bekal kemampuan tersebut.
- Mereka ingin menyenangkan hati orangtua mereka dan tidak mau
mengecewakan mereka.
- Mereka ingin menyenangkan hati Anda dan tidak mau mengecewakan
Anda.
Menurut Yang & Damasio (2011), alasan-alasan di atas memiliki komponen
emosional yang sangat kuat. Kita pun bisa memahami jika alasan-alasan
emosional seperti itu menunjang performa belajar mereka. Yang & Damasio
melanjutkan bahwa emosi sangat memengaruhi performa realisasi pikiran,
kemampuan fokus, ingatan, pengambilan keputusan, dan motivasi (2011:125).
Suatu ketika Anda menguji kemampuan siswa dalam menyajikan makalah
di depan kelas. Anda melihat makalah siswa tersebut sempurna. Namun, siswa
tersebut tidak mampu menyajikan makalahnya di depan kelas. Siswa tersebut
sangat gugup di depan kelas, entah karena rasa takut, rasa malu, dan
sebagainya. Nilai apakah yang akan Anda berikan kepada siswa ini? Apakah Anda
akan mempertimbangkan aspek emosional siswa ini yang memengaruhi
kemampuannya dalam merealisasikan pikirannya dalam bentuk penyajian
makalah? Apakah Anda hanya memberikan siswa tersebut nilai yang rendah
karena tidak mampu menyajikan makalah karena gugup? Silakan Anda melakukan
itu jika yang ingin Anda nilai dari siswa tersebut adalah keberaniannya dan bukan
pengetahuan yang relevan dengan mata pelajaran yang Anda ampu.
Sebagian guru seringkali cenderung mengabaikan latar belakang emosional
siswa yang merupakan komponen motivasi mereka dalam merealisasikan diri
dalam pembelajaran. Sebagian guru menyatakan bahwa alasan-alasan emosional
57