Page 74 - Educational HYpnosis
P. 74

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                  puas dan rasa cukup. Sementara itu, hukuman bahkan melahirkan kekecewaan,
                  sakit  hati,  kebencian,  atau  rasa  takut  yang  justru  menciptakan  jarak  yang
                  signifikan antara siswa dengan tujuan dan harapan bersama yang harus dicapai.
                  Oleh  karena  itu,  mengelola  emosi  siswa  merupakan  hal  krusial  yang  layak
                  mendapatkan perhatian oleh guru.

                         Demikianlah kita bisa melihat hubungan antara emosi dan motivasi. Dalam
                  kondisi  apapun,  segala  bentuk  aktivitas  membutuhkan  motivasi,  dan
                  membutuhkan  emosi  yang  merupakan  energi  dari  motivasi  itu  sendiri.  Bahkan,
                  kembali  pada  Bold  (2004),  secara  esensial,  motivasi  itu  sendiri  pada  dasarnya
                  suatu bentuk emosi.

                  3.3.  Emosi dan Kepribadian

                  Kepribadian atau personality dapat dipahami sebagai kompleksitas semua atribut
                  yang seseorang miliki, yang membedakan antara dirinya dan orang lain (Dornyei,
                  2005:11). Kompleksitas itu meliputi perilaku, emosi, mentalitas, dan sebagainya.
                  Meskipun  demikian,  kepribadian  belum  dapat  dipandang  sebagai  definisi  diri
                  karena  beberapa  orang  yang  berbeda  mungkin  bisa  memiliki  kecenderungan
                  personal yang sama dalam beberapa hal.

                         Pembahasan  di  bagian  ini  tidak  bertujuan  untuk  membahas  kepribadian
                  secara mendetail, tetapi untuk melihat hubungan antara emosi dan kepribadian.
                  Sebagaimana  yang  sudah  kita  maklumi  bersama  bahwa  kepribadian  manusia

                  (siswa  dalam  hal  ini)  memengaruhi  perilaku  dan  mentalnya  dalam  aktivitas
                  keseharian termasuk belajar, maka memahami hubungan emosi dan kepribadian
                  baik  guru  maupun  siswa,  memberikan  peluang  terhadap  pencapaian  aktivitas-
                  aktivitas  berbasis  profesi  kita  yang  lebih  baik  atau  setidaknya  tidak  terlalu  jauh
                  dari apa yang kita harapkan dan tidak terlalu mengecewakan.

                         Menurut Carver, Sutton, & Scheier (2000), kepribadian adalah kombinasi-
                  kombinasi  dari  kualitas  emosi,  kualitas  motivasi,  pengalaman,  penilaian,  dan
                  perasaan;  dengan  kata  lain,  kombinasi  dari  beberapa  elemen  ini  membentuk
                  kepribadian  seseorang.  Kita  dapat  mengilustrasikan  kombinasi  beberapa  warna
                  yang  menghasilkan  satu  warna  tunggal  untuk  memahami  bagaimana  kombinasi
                  beberapa  komponen  psikologis  yang  disebut  di  atas  membentuk  kepribadian
                  tunggal.

                         Para ahli mengidentifikasi jumlah kepribadian yang mungkin eksis di dalam
                  kehidupan  manusia  dengan  jumlah  dan  sebutan  yang  berbeda-beda.  Carver,
                  Sutton,  &  Scheier  (2000)  menyebutkan  adanya  kepribadian  extraversion  dan
                  neurotocism;  Chammoro-Premuzic,  Furnham,  &  Lewis  (2007)  menambahkan
                  openness  to  experience,  agreeableness,  dan  conscientiousness  (mengadopsi
                  model  Eysenck  yang  disebut  dengan  The  Big  Five).  Pike  (2006)  menyebutkan
                  adanya  kepribadian  realistic,  investigate,  artistic,  social,  enterprising,  dan


                                                             67
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79