Page 80 - Educational HYpnosis
P. 80

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                  4.1.  Makna Komunikasi

                  Menjalani kehidupan yang penuh dengan interaksi atau komunikasi adalah salah
                  satu ciri khas dari kehidupan manusia. Edward Sapir menyatakan bahwa frekuensi
                  berkomunikasi pada manusia lebih tinggi dari frekuensi berjalan, dan lebih sedikit
                  dari  frekuensi  bernapas  (Sapir,  1921).  Komunikasi  merupakan  entitas  esensial
                  yang  menopang  keberlangsungan  kehidupan  manusia  karena  manusia  adalah
                  makhluk  sosial.  Di  dalam  konteks  pendidikan  atau  setidaknya  pembelajaran,
                  komunikasi  adalah  jantung  dari  pendidikan  itu  sendiri.  Rencana  pembelajaran,
                  buku  teks,  teknologi,  materi,  bukan  entitas  yang  bisa  berdiri  sendiri.  Semua
                  entitas ini merupakan hal yang bermanfaat jika dikomunikasikan. Dalam hal ini,
                  guru yang baik adalah (atau seharusnya adalah) seorang komunikator yang efektif
                  (Powell & Powell, 2010).

                         Kita dapat mengatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah komunikasi
                  yang  menyampaikan  kita,  para  komunikator,  pada  tujuan  komunikasi  kita.  Jika

                  suatu  aksi  komunikasi  tidak  dapat  menyampaikan  kita  pada  tujuan  komunikasi,
                  maka  komunikasi  itu  tidak  efektif.  Mengajar  di  kelas,  membimbing  siswa,  dan
                  aktivitas  interaktif  lain  yang  melibatkan  komunikator  lain  (siswa)  adalah  proses
                  komunikasi.  Jika  kita  dapat  menyampaikan  materi  dengan  baik  dan  dapat
                  dipahami oleh siswa, maka ini disebabkan oleh efektivitas komunikasi yang terjadi
                  antara kita dan siswa.

                         Komunikasi  itu  sendiri  adalah  proses  interaksi  yang  dilakukan  untuk
                  membangun dan mentransfer makna-makna dari satu pihak ke pihak yang lain.
                  Selalu ada lebih dari satu komunikator (minimal dua) dalam sebuah interaksi atau
                  komunikasi. Efektivitas komunikasi kemudian tidak hanya ditentukan oleh peran
                  salah  satu  komunikator,  tetapi  peran  seluruh  komunikator  yang  terlibat  dalam
                  komunikasi  tersebut.  Ini  menunjukkan  bahwa  agar  suatu  komunikasi  menjadi
                  efektif,  dibutuhkan  mutual  understanding  antara  seluruh  pihak  yang  terlibat.
                  Sementara  itu,  setiap  orang  memiliki  latar  belakang  yang  berbeda-beda  dan  ini
                  juga  berpengaruh  pada  proses  komunikasi  yang  mereka  jalani.  Usia,  gender,

                  pendidikan,  kompetensi  bahasa,  emosi,  pola  pikir  atau  mindset,  kultur,  dan
                  sebagainya  merupakan  hal-hal  yang  melatar  belakangi  seorang  komunikator
                  dalam berkomunikasi. Meskipun kita menguasai tata bahasa dan oleh karenanya
                  kita mampu menyusun kalimat yang sempurna, belum tentu apa yang dipahami
                  oleh orang lain dari kalimat tersebut sesuai dengan apa yang kita maksudkan. Hal
                  ini  terjadi  karena  seringkali  para  komunikator  tidak  “saling  menghargai”
                  perbedaan-perbedaan  yang  melatar  belakangi  kemampuan  atau  kebiasaan
                  komunikasi seseorang.







                                                             73
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85