Page 84 - Educational HYpnosis
P. 84
Educational Hypnosis (2018)
Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
Zonahypnosis.wordpress.com
menerima informasi yang sama, namun interpretasi mereka berbeda-beda, dan
bahkan ada di antara mereka yang gagal melakukan interpretasi (gagal
mengakses data yang mereka miliki untuk menafsirkan data yang Anda berikan).
Contoh dua:
Pada suatu kesempatan, Anda menyelenggarakan ujian lisan. Anda
mengajukan sebuah pertanyaan yang bagi Anda sudah cukup jelas dan
sederhana. Akan tetapi, siswa di hadapan Anda tidak dapat menjawabnya. Anda
mengulangi pertanyaannya dengan struktur kalimat yang sama, dan siswa
tersebut diam. Anda kemudian memutuskan untuk merubah struktur kalimat
pertanyaan Anda dan memberikan contoh-contoh kecil untuk memperjelas
pertanyaan Anda. Siswa tersebut kemudian mampu menjawabnya. Sebagai
catatan, itu adalah pertanyaan yang sama, namun ditanyakan dengan cara yang
berbeda. Siswa tersebut ternyata memiliki jawaban atas pertanyaan Anda, namun
siswa tersebut gagal memahami pertanyaan Anda pada kesempatan pertama. Apa
yang bisa dipetik dari contoh ini? Jelas dan sederhana bagi Anda, belum tentu
jelas dan sederhana bagi orang lain.
4.2. Komunikasi Verbal dan Non-Verbal
Ada dua cara dalam berkomunikasi yang terjadi secara simultan saat kita
berinteraksi, yakni cara verbal dan cara non-verbal. Komunikasi verbal seringkali
terintegrasi dengan komunikasi non-verbal. Sementara itu, komunikasi non-verbal
dapat terjadi tanpa integrasi komunikasi verbal. Mari kita lihat kedua cara
komunikasi ini. Baik komunikasi verbal maupun non-verbal, terdapat dua sub-tipe
di bawah kedua cara ini yakni tipe voice (bersuara) dan tipe non-voice (tidak
bersuara).
4.2.1. Komunikasi Verbal
Bahasa adalah instrumen utama komunikasi verbal. Pemahaman bersama atas
tata bahasa yang digunakan oleh para komunikator adalah fondasi utama
keberhasilan komunikasi verbal. Akan tetapi, efektivitas komunikasi verbal bukan
hanya terletak pada penguasaan tata bahasa, tetapi juga model komunikasi verbal
itu sendiri. Misalnya, contoh kedua yang baru saja Anda baca di atas adalah salah
satu fenomena efektivitas komunikasi verbal. Sederhananya, yang terpenting
dalam komunikasi verbal bukan hanya apa yang Anda sampaikan, tetapi juga
bagaimana cara Anda menyampaikannya. Misalnya, Anda perlu melakukan
adaptasi dan restrukturasi kalimat berdasarkan pertimbangan kemampuan atau
kompetensi bahasa yang dimiliki oleh lawan tutur Anda.
77