Page 87 - Educational HYpnosis
P. 87

Educational Hypnosis (2018)
                                                                Free Ebook by Zainurrahman, S.S., M.Pd., CHt.
                                                                                Zonahypnosis.wordpress.com

                         Komunikasi non-verbal juga terdiri atas kategori voice dan non-voice. Non-
                  verbal-voice dapat disebutkan seperti intonasi, kecepatan pengucapan, penekanan
                  pengucapan,  dan  unsur-unsur  lain  yang  melibatkan  bunyi.  Sementara  itu,  non-
                  verbal-non-voice dapat disebutkan seperti ekspresi wajah, postur tubuh, gerakan
                  tangan, gerakan mata, dan pergerakan fisik lainnya yang tidak melibatkan bunyi.

                         Di dalam berkomunikasi, terutama komunikasi verbal yang sifatnya face-to-
                  face,  hampir  keseluruhan  unsur-unsur  non-verbal  ini  terlibat  dan  turut
                  membangun makna yang disampaikan melalui komunikasi verbal. Sementara itu,
                  seringkali isyarat non-verbal tidak diikuti oleh isyarat verbal. Oleh karena itu, Anda
                  hampir  selalu  memaknai  ekspresi  wajah  siswa  Anda  atau  “bahasa  tubuh”  siswa
                  Anda. Demikian juga siswa Anda, senantiasa memaknai isyarat-isyarat non-verbal
                  yang  bahkan  tidak  diikuti  oleh  isyarat  verbal  apapun.  Uniknya,  di  dalam

                  komunikasi  manusia,  seringkali  ditemukan  kontradiksi  antara  isyarat  verbal  dan
                  isyarat non-verbal. Misalnya, Anda menanyakan apakah siswa tersebut menikmati
                  kelas  hari  ini.  Siswa  tersebut  menjawab  “Iya”  tetapi  ekspresi  wajahnya
                  mengatakan “tidak”. Jika hal ini terjadi, isyarat yang manakah yang harus menjadi
                  rujukan?  Tentunya  Anda  akan  kembali  pada  bagian  pikiran  sadar  dan  pikiran
                  bawah sadar. Siswa tersebut menjawab pertanyaan Anda secara verbal dengan
                  menggunakan  pikiran  sadarnya,  sedangkan  ekspresi  wajah  yang  merupakan
                  wujud emosinya merupakan sinyal yang dikirimkan oleh pikiran bawah sadar. Kini
                  Anda boleh memutuskan rujukan mana yang akan Anda gunakan, apakah isyarat
                  verbal  siswa  tersebut,  ataukah  isyarat  non-verbalnya.  Tentu  saja  ini  bukanlah
                  kesimpulan umum. Artinya, siapapun yang “terlatih” di wilayah isyarat non-verbal

                  dapat memanipulasi ekspresi wajahnya. Namun, seperti yang seringkali dikatakan
                  oleh banyak orang, “mata adalah jendela jiwa”.
                         Setidaknya  terdapat  tiga  aspek  di  dalam  komunikasi  non-verbal,  yakni
                  kinesics, haptics, dan proxemics. Berikut ini adalah uraian ringkas ketiga aspek ini
                  (diadaptasi dari Hans & Hans, 2015)).

                  4.2.2.1.  Kinesics

                  Kinesics  adalah  aspek non-verbal dalam bentuk gerakan (tangan atau gestures,
                  kepala, mata, tubuh, dan wajah).

                  a.  Gestures

                  Gestures adalah gerakan-gerakan yang dominan dilakuan dengan menggunakan
                  tangan dan terdiri atas beberapa jenis yakni adaptor, emblem, dan illustrator.

                         Adaptor:  adaptor  adalah  perilaku  menyentuh  sesuatu  yang  secara  tipikal
                         diartikan  sebagai  tanda  terjadinya  peningkatan  kecemasan.  Kita  bisa
                         melihat siswa di kelas kita mempunyai berbagai kebiasaan menyentuh hal-
                         hal  tertentu  yang  merupakan  wujud  dari  emosi  yang  dirasakannya.  Hal



                                                             80
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92