Page 78 - Microsoft Word - Lestari_Modul Ajar MK_Tanpa Kunci Jawaban
P. 78
78
kegiatan sosial pendidikan, yaitu: (1) Pola nomothetis, (2) Pola ideografis, dan
(3) Pola transaksional.
Pola nomothetis lebih mengutamakan fungsi dimensi tingkah laku yang
bersifat normatif/nomothetis dari pada fungsi tingkah laku ideografis.
Dengan demikian, maka tingkah laku pendidik dan peserta didik akan lebih
mengutamakan tuntutan-tuntutan institusi, peranan-peranan yang
seharusnya, dan harapan-harapan sosial daripada tuntutan-tuntutan
individual, kepribadian, dan kebutuhan-kebutuhan individual. Pendidikan
berdasarkan pola nomothetis mempunyai pengertian sebagai sosialisasi
kepribadian (socialization of personality). Pendidikan dipandang sebagai
upaya pewarisan nilai-nilai sosial kepada generasi muda. Hal ini
menimbulkan sosilogisme dalam pendidikan.
Kegiatan sosial pendidikan pola transaksional mengutamakan
keseimbangan berfungsinya dimensi tingkah laku nomothetis dan dimensi
tingkah laku ideografis. Sebab itu pendidikan berdasarkan pola ini dipahami
sebagai suatu sistem sosial yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. setiap individu mengenal tujuan-tujuan sistem, dan tujuan-tujuan itu
juga merupakan bagian dari kebutuhan pribadinya;
b. setiap individu percaya bahwa harapan-harapan sosial yang dikenakan
kepada dirinya adalah rasional apabila harapan-harapan tersebut dapat
dicapai;
c. Setiap individu merasa bahwa ia termasuk suatu kelompok dengan
suasana emosional yang sama.
Dalam kegiatan pendidikan, jenis pola kegiatan sosial pendidikan yang
diharapkan terjadi adalah jenis pola transaksional. Adapun dalam kegiatan
social pendidikan pola transaksional tersebut diharapkan tercipta pola dasar
hubungan transaksional jenis yang keempat, yaitu: “I’am O.K. – You’re O.K.”,
artinya bahwa guru mau melaksanakan pendidikan dan siswa pun mau
melaksanakan pendidikan.