Page 79 - Microsoft Word - Lestari_Modul Ajar MK_Tanpa Kunci Jawaban
P. 79
79
E. Hubungan Pendidikan, Masyarakat dan Kebudayaan
Dalam konteks pendidikan menurut Bloom (1956), manusia sebagai
bagian dari masyarakat mengalami perkembangan perilaku individu yaitu
pada kawasan kognitif, psikomotor, dan afektif. Kawasan kognitif adalah
segala upaya yang mencakup aktivitas otak. Kawasan afektif mencakup
segala sesuatu yang terkait dengan emosi misalnya perasaan, nilai,
penghargaan, semangat, motivasi dan sikap. Dan kawasan psikomotor
meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan
kemampuan fisik. Pada kawasan kognitif terdapat tingkatan ranah belajar
yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Pada kawasan afektif terdiri dari ranah yang berhubungan dengan respons
emosional terhadap tugas yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian atau
penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. Pada kawasan
psikomotor yang berkaitan dengan keterampilan jasmani terdiri dari ranah
persepsi, kesiapan, gerakan yang terbimbing gerakan yang terbiasa, gerakan
yang komplek, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas. Agar manusia
mampu hidup bermasyarakat dan berbudaya maka perlu ada keseimbangan
antar kawasan kognitif, afektif dan psikomotor sebagai wujud dari
pengembangan karakter. Pengembangan karakter dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan melalui pendidikan yang lebih
menonjolkan kawasan-kawasan afektif dan psikomotor melalui penekanan
bagaimana mengevaluasi perilaku, akhlak dan moral daripada menonjolkan
kawasan kognitif semata. Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia
menganut paham integralistik yang bersumber dari norma kehidupan
masyarakat. Ciri dari paham integralistik adalah:
(1) Kekeluargaan dan gotong royong kebersamaan, musyawarah mufakat;
(2) Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat;
(3) Negara melindungi warga negaranya;
(4) Selaras dan seimbang antara hak dan kewajiban. Oleh karena itu
pendidikan di Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas manusia
secara individu melainkan juga meningkatkan kualitas struktur
masyarakatnya.