Page 207 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 207

pembelajaran  (RPP  berbasis  Hypnoteaching)  yang  telah  dibuat;  (4)  Melakukan  afirmasi
               (menceritakan  pengalaman  dengan  menyatakan  sesuatu  yang  positif  tentang  diri  sendiri  untuk
               dapat memotivasi siswa) sebagai bahan untuk memunculkan gagasan dari siswa. Contohnya, guru
               dengan bangga mengatakan kepada siswa bahwa: saya adalah pribadi yang haus akan ilmu dan
               saya adalah pribadi yang terus dan akan terus belajar dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun
               dengan  penuh  semangat;  (5)  Melakukan  visualisasi  sebagai  sarana  agar  siswa  dapat  membuat
               gagasan yang terkait dengan topik pembelajaran; (6) Melakukan evaluasi, evaluasi yang dilakukan
               guru  yaitu  mengevaluasi  bagaimana  motivasi,  keaktifan,  kreatifitas  siswa  selama  proses
               pembelajaran.  Selain  itu,  guru  juga  mengevaluasi  pemahaman  siswa  tentang  materi  yang
               diberikan; (7) Melakukan refleksi tentang apa yang dialami siswa sebelum pembelajaran diakhiri;
               dan (8) Refleksi dilakukan dengan menanyakan kesan siswa selama proses pembelajaran.
                  Berikut  penulis  akan  menjabarkan  desain  pembelajaran  Bahasa  Indonesia  dengan
                                 .
               Hypnoteaching  Approach Inti  dari  kegiatan  hypnoteaching  terletak  pada  awal  kegiatan,  seperti
               pada ilustrasi berikut.

                                              Kegiatan Awal

                  ▪ Pada awal pembelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa dapat dengan cara memutarkan film
                   motivasi (bernuansa religi) atau menceritakan pengalaman guru yang menarik, sekitar 10 menit.
                  ▪ Pastikan semua siswa sudah terfokus pada apa yang disampaikan atau diputarkan oleh guru (dapat berupa
                   musik instrumental).
                  ▪ Pastikan tidak ada satupun siswa yang berbicara sendiri, melamun, ataupun sibuk sendiri.
                  ▪ Pastikan semua fokus siswa hanya pada guru. Kegiatan awal ini adalah penentu keberhasilan dari
                   hypnoteaching.
                  ▪ Selanjutnya guru dapat menanyakan kepada siswa mengenai kegiatannya menjelang berangkat ke sekolah
                   (dengan ramah dan bersahabat). Seolah-olah guru betul-betul dekat dengan siswa dan berikan apresiasi
                   berupa pujian atau tepuk tangan. Situasi yang nyaman di awal pembelajaran membuat siswa tertarik untuk
                   memperhatikan sesi berikutnya.




                                               Kegiatan Inti

                  Ketika  siswa  sudah  mulai  terfokus  (inti  dari  pelaksanaan  hypnoteaching adalah  fokus),  apapun  yang  guru

                  perintahkan dapat siswa jalankan dengan baik. Misalnya: siswa menceritakan pengalaman mengesankan di
                  depan kelas dan siswa yang lain menanggapi pengalaman temannya tersebut. Yang terpenting dalam hal ini
                  adalah guru tidak memupuskan harapan siswa, sehingga cara yang dilakukan untuk memberikan pemahaman
                  kepada  siswa  adalah  dengan  mengarahkan  bukan  mematahkan.  Tidak  lupa  memberikan  apresiasi  atas
                 prestasi yang sudah siswa lakukan, sekecil apapun (tanpa justifikasi dan deskriminasi).






                                              Kegiatan Akhir

                  Guru bersama siswa (seperti halnya sahabat atau teman yang saling bertanya jawab) meluruskan kesalahan
                  pemahaman,  memberikan  penguatan    dan  penyimpulan  (tidak  ada  yang  lebih  benar  dan  tidak  ada  yang
                  lebih salah). Guru memposisikan diri bukan sebagai eksekutor, melainkan sebagai fasilitator yang bersama-
                  sama dengan siswa mengkaji suatu ilmu (pacing). Mendudukan atau memposisikan diri sama dengan siswa.
                  Hal terbukti mempermudah informasi yang guru berikan, masuk dalam memori siswa (long term memory).
                  Guru  dan  siswa  menyimpulkan  materi  yang  diajarkan  (diakhiri  dengan  cerita  menarik  dari  guru  yang
                  berkelanjutan  di  samping  guru  juga  menanamkan  nilai-nilai  dalam  diri  siswa,  sehingga  siswa  akan  terus
                  merindukan pembelajaran tersebut).


                          Bagan 5. Implementasi Hypnoteaching  dalam Pembelajaran

               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                        206
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212