Page 202 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 202

15
               Syukur (2010: 15)  hipnotis memanfaatkan alam bawah sadar untuk dikendalikan sesuai keinginan

               orang  yang  menghipnotis.  Hypnoteaching pada  dasarnya  merupakan  cara  mengajar  yang  unik,
               kretif, dan juga imajinatif, yaitu sebelum pembelajaran berlangsung siswa dikondisikan untuk siap
               belajar. Emosional dan psikologis siswa tidak luput diperhatikan. Suasana belajar dibuat semenarik
               mungkin, dan yang tidak kalah penting, guru harus bisa menjaga stabilitas emosi dan psikologisnya.

               Hypnoteaching adalah  perpaduan  konsep  aktivitas  belajar  mengajar  dengan  ilmu  hypnotis
               (Muhammad  Nur  2010).  Lebih  lanjut,  Novian  Triwidia  Jaya  (2010)  menjelaskan  hypnoteaching
                                 16
               adalah perpaduan pengajaran yang melibatkan pikiran alam sadar dan pikiran alam bawah sadar.
                                                                                     17
                   Definisi hipnosis menurut Novian Triwidia Jaya (2010: 34) adalah “Hypnosis is the by-pass of
               the  critical  factor  of  the  concious  mind  followed  by  the  establishment  of  acceptable  selective
               thinking”  dengan kata lain hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan
               diterimanya  suatu  pemikiran  atau  sugesti”.  Hypnoteaching adalah  perpaduan  pengajaran  yang

               melibatkan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Hypnoteaching merupakan perpaduan dua kata
                                                                   18
               “hypnosis”  yang bearti mensugesti dan “teaching” yang bearti mengajar.
                   Ibnu Hajar (2011: 10) mengartikan hypnoteaching sebagai seni berkomunikasi dengan jalan
               memberikan  sugesti  agar  para  siswa  menjadi  lebih  cerdas.  Dengan  sugesti  yang  diberikan  ini,
               diharapkan siswa sadar bahwa sesungguhnya mereka memiliki potensi luar biasa yang selama ini
               belum  pernah  mereka  optimalkan  dalam  pembelajaran.  Masih  menurut  Ibnu  Hajar,  dalam
               hypnoteaching seorang guru dianggap sebagai motivator, fasilitator, dan konselor oleh siswanya.
                         ,
               Hal  tersebut  dapat  melahirkan  suasana  kegiatan  belajar  mengajar  yang  lebih  baik  dan  kondusif,
               yang selama ini tidak didapatkan dari metode pembelajaran lain, seperti pada metode konvensional.

               Ibnu  Hajar  (2011:  12)  menyebutkan  beberapa  kelebihan  hypnoteaching dalam  kegiatan  belajar
               mengajar, yakni: (1) Siswa akan berkonsentrasi penuh terhadap materi pelajaran yang diberikan
               oleh guru; (2) Siswa dapat dengan mudah menguasai materi karena lebih termotivasi untuk belajar;
               dan  (3)  Siswa  akan  melakukan  pembelajaran  dengan  senang  hati.  Kelebihan  hypnoteaching
               tersebut merupakan inti dari hypnoteaching  yakni pemberian sugesti positif kepada siswa. Beberapa
               isi  sugesti  yang  diberikan  kepada  siswa  yaitu  siswa  diminta  untuk  berkonsentrasi  penuh  selama
               pembelajaan dan termotivasi untuk belajar.
                                              19
                  Ibnu  Hajar  (2011:  14)  juga  menyebutkan  terdapat  beberapa  hambatan  untuk  menerapkan
               hypnoteaching dalam pembelajaran, di antaranya sebagai berikut: (1) Hypnoteaching  belum banyak

               digunakan  oleh  para  pendidik  di  Indonesia,  sehingga  penggunaan  hypnoteaching dalam
               pembelajaran justru dipandang aneh oleh sebagian  kalangan,  terutama orang-orang yang belum

               sepenuhnya  menyadari  akan  pentingnya  hypnoteaching dalam  mengoptimalkan  kegiatan  belajar
                                                               .

               mengajar;  (2)  Hypnoteaching juga  bukanlah  sesuatu  yang  instan Artinya,  perlu  pelatihan  yang
               dilakukan secara berulang-ulang dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa menguasai
               hypnoteaching .
                          20








                     15  Freddy  Faldi  Syukur,  Menjadi  Guru  Dahsyat,  Guru  yang  Memikat  melalui  Pendekatan
                                                         ,
               Teknologi  Pikiran  Bawah  Sadar  Hypnoteaching  dan  NLP (Bandung:  Simbiosa  Rekatama  Media,
               2010), hlm. 15.
                     16  Muhammad Noer, Hypnoteaching for Succes Learning (Yogyakarta: Paedagogia, 2010),
                                                             ,
               hlm. 9.
                     17  Novian Triwidia Jaya, Hypnoteaching “bukan sekedar mengajar” , (Bekasi: D Brain, 2010),
               hlm. 27.
                     18  Novian Triwidia Jaya, Hypnoteaching “bukan sekedar mengajar” , (Bekasi: D Brain, 2010),
               hlm. 34.
                     19   Ibnu  Hajar,  Hypnoteaching:  Memaksimalkan  Proses  Belajar  Mengajar  melalui
               Hypnoteaching,  (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hlm. 10.
                     20   Ibnu  Hajar,  Hypnoteaching:  Memaksimalkan  Proses  Belajar  Mengajar  melalui
               Hypnoteaching,  (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hlm. 14.
               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                        201
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207