Page 203 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 203
Non-hypnotis
▪ Rasional
▪ Analitis
SUGESTI ▪ With power Hypnotis
[NON- ▪ Kehendak ▪ Kebiasaan/ refleks
HYPNOTIS] ▪ Sort term ▪ Emosi
memory ▪ Kepribadian
Critical Factor ▪ Persepsi
SUGESTI ▪ Long term memory
[HYPNOTI ▪ Intuisi
S] ▪ Kreativitas
▪ Keyakinan dan nilai
▪ Fungsi-fungsi tubuh
yang berlangsung
Bagan 3. Pengaruh Hypnotis dalam Otak
Semua aktivitas yang bersifat otomatis programnya akan disimpan didalam pikiran bawah
sadar. Program tersebut harus melalui pikiran sadar terlebih dahulu. Semakin dewasa umur
seseorang, maka ini semakin menguat dan menebal. Ini menyebabkan kemampuan untuk
,
menyerap pelajaran menjadi lebih lama. Dengan hypnoteaching ini dibuat lebih mudah sehingga
informasi bisa lebih mudah masuk ke dalam otak. Pada hypnoteaching ini, pembelajaran lebih
banyak ditekankan pada kemampuan otak bawah sadar. Hipnotis sederhana dalam aktivitas
keseharian, sebetulnya sangat kerap dialami semua orang pada umumnya. Namun, seringkali tidak
disadari, bahwa apa yang sudah dialami tersebut adalah serangkaian kegiatan hipnotis dalam
keadaan sadar. Peristiwa sederhana berikut sejatinya adalah hipnosis. Seperti ketika seseorang
sedang menonton sebuah tayangan film atau sinetron di televisi, terkadang emosinya pun terbawa,
terkadang sampai menangis atau kadang marah terhadap tokoh tertentu. Padahal secara sadar ia
mengetahui bahwa itu hanyalah buatan manusia semata dan tidak nyata. Hal ini sering terjadi di
dalam kelas tatkala guru meminta semua siswa untuk diam dan semua siswa lalu diam, kelas pun
hening. Pada saat itulah para siswa telah terhipnotis oleh gurunya. Begitu pula ketika guru
memberikan lelucon dan para siswa tertawa, sejatinya mereka telah terhipnotis oleh gurunya. Dari
peluang inilah sebenarnya dalam suasana hening, siswa sudah terkondisikan untuk fokus kepada
guru, disitulah proses kegiatan hipnotis memasukkan unsur keagamaan, motivasi, dan semangat
belajar tersebut dapat dilakukan oleh guru dengan pengemasan proses belajar yang sedemikian
rupa. Dalam hal ini, guru favorit identik mampu mengarahkan siswanya untuk patuh terhadap
semua anjurannnya, berbeda dengan guru yang tidak favorit. Bisa dikatakan apapun yang
dikatakan oleh guru yang dibenci oleh siswa, tidak akan didengar oleh siswanya. Pengaruh dari
hypnoteaching ini sungguh luar biasa, apabila diterapkan dalam pembelajaran.
3. Guru sebagai Ujung Tombak dalam Pembelajaran
Pada hakikatnya keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh berbagai faktor dan guru
adalah salah satu faktor penentu dalam keberhasilan tersebut. Di samping itu, masih ada beberapa
aspek lain yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir siswa. Bagan 4. berikut menampilkan
faktor-faktor yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar atau faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 202