Page 109 - novelku part 2 1
P. 109

Waduh kalau dengan ibu Nia aku sungkan untuk menolak.

             Nia terlihat senyum tersipu malu melihat ekspresi wajahku yang
           tidak bisa menolak ajakan ibunya.

             “Nia ayo makan dulu dengan Bagas”, ucap ibu Nia.

             Kami berdua makan dengan lauk sayur asem, tahu, tempe, sambel
           tomat.

             Karena perut lapar habis latihan basket, aku makan dengan lahap.

             Setelah makan, aku duduk di ruang tengah bersama Nia dan
           ibunya.

             “Bu, aku besok mau ikut Bagas ke rumah mbah utinya ya, disana
           enak bu bisa memerah susu dan lihat wayang”, kata Nia.
             Ibu tidak melarang asalkan waktu libur, ga ganggu sekolahmu.


             Aku disuruh ibu Nia bercerita selama di rumah mbah uti, sembari
           Nia mengambil buku matematika yang akan digunakan untuk tutor
           sebaya.
             Setelah cerita ngalor-ngidul ibu Nia mempersilahkan kami belajar
           berdua.


             Aku mencoba menyampaikan pembahasan soal yang belum
           dipahami Nia. Dan puji Tuhan pertemuan kali ini jauh lebih ringan
           tugasku menjelaskan tahapan penyelesaian soal. Nia bisa
           menangkap dengan baik apa yang aku sampaikan.

             “Kenapa ya kalau diajari kamu aku lebih paham dari pada di kelas
           waktu dengan bu Marta?”, tanya Nia.







                                              109
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114