Page 90 - novelku part 2 1
P. 90
“Anak-anak hari ini kita akan penilaian shooting dengan permainan
three on three, saya sudah menentukan tim yang akan bermain”,
kata pak Bas.
Entah kenapa, baru pemanasan saja kepalaku pusing. Apa gara-
gara makan bekal dari Nia tadi. Jangan-jangan aku keracunan.
Baru mau istirahat nafas dulu, namaku sudah dipanggil masuk
dalam tim yang akan bermain. Dan permainanpun dimulai aku
sudah beberapa kali mendapat three point. Waktu mau memasukan
bola berikutnya tiba-tiba aku benturan dengan lawanku. Aku hilang
kesadaran diri.
Teman-temanku mengangkatku ke UKS, aku diolesi minyak
dibagian hidung dan perutku. Petugas UKS memijit bagian jari untuk
menyadarkanku.
Aku terbangun, dan ku lihat bu Narti di sampingku. Ya ampun
merah pipiku.
“Kamu kenapa anak ganteng, apa gara-gara tadi pagi kamu
bawakan tas ibu terus kamu kelelahan”, canda bu Narti.
Aku berusaha duduk dan merapikan rambutku,“Terima kasih ya bu
sudah merawat saya waktu pingsan tadi”.
“Kalau masih lemah duduk saja dulu, jangan sampai pingsan lagi.
Malu kan anak tim basket inti pingsan waktu main wkwkwk” ucap bu
Narti meledekku.
Johan yang menjagaku ikut senyum. Setelah bu Narti keluar dari
ruang UKS, Johan berbisik padaku. “Nia dari tadi nanyakan
kondisimu, dia sangat khawatir. Apa kalian jadian?”.
Aku dengan spontan menepuk pundaknya, “Ngawur saja, apa dia
mau sama aku.”
90