Page 64 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 64

Menurut  as-Shatibi,  ada  lima  dasar  kebutuhan  yang  harus  dipenuhi,  yaitu
                      agama (ad-dîn), jiwa (an-nafs), intelektual (al-„aql), keluarga dan keturunan

                      (an-nasl),  dan  harta  (al-mâl).  Kelima  unsur  kebutuhan  tersebut  merupakan
                      kebutuhan primer manusia, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia

                      terjaga eksistensinya dan hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Hal ini lah yang

                      membedakan antara konsep kesejahteraan antara ekonomi konvensional dan
                      ekonomi Islam yang meniadakan unsur keimanan (ad-dîn) dalam mencapai

                      tujuan hidup.


                      Agama atau keimanan (ad-dîn) ditempatkan pada urutan pertama karena sangat

                      berpengaruh terhadap kepribadian, perilaku, gaya hidup, cita rasa dan prefensi,
                      serta  sikapnya  terhadap  orang  lain,  sumber-sumber  daya  dan  lingkungan.

                      Agama atau keimanan menciptakan keseimbangan antara dorongan materiil
                      dan  spiritual  dalam  diri  manusia,  membangun  kedamaian  pikiran  individu,

                      meningkatkan solidaritas keluarga dan sosial.


                      Keimanan  menjadi  saringan  moral  dalam  memberikan  arti  dan  tujuan

                      penggunaan serta pemanfaatan uang. Melalui keimanan inilah, pemanfaatan
                      uang  untuk  kepentingan  pribadi,  tidak  melampaui  batas-batas  kepentingan

                      umum  sehingga  akan  terjadi  keseimbangan  antara  kepentingan  pribadi  dan
                      sosial. Tiga tujuan yang berada ditengah (diri manusia, akal, dan keturunan)

                      berhubungan dengan manusia itu sendiri, di mana kebahagiaanya merupakan

                      tujuan  utama  syari‟at.  Ketiga  kebutuhan  dasar  ini  meliputi  kebutuhan-
                      kebutuhan intelektual dan psikologis, moral dan fisik generasi sekarang dan

                      masa yang akan datang.


                      Menjaga  keturunan  merupakan  unsur  pokok  stelah  jiwa  dan  akal.
                      Keberlangsungan hidup keturunan sebagai penerus generasi merupakan aset

                      SDM  untuk  masa  yang  akan  datang.  Pengelolaan  SDM  yang  baik,  akan

                      menjadikan manusia mampu menciptakan hal-hal yang inovatif dan kreatif,
                      sehingga mampu memberikan dampak positif yang luas di masyarakat. Namun







                                                         58
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69