Page 24 - MATERI WEDA
P. 24

pemikir,  orang-orang  tua,  lembaga  desa,  Parisada  dan  lembaga  yang
               lainnya  turut  juga  mewarnai  perkembangan  hukum  yang  dimaksud.  Di
               dalam mempelajari data-data tertentu yang bersumber pada kitab Weda,
               kitab Manawa Dharmasastra menyebutkan sebagai berikut.

               ”Idanim dharma pramananya ha, wedo’khilo dharmamulam smrtisile ca
               tadwidam, acarassaiwa sadhunam atmanastutirewa ca”.

               Terjemahan:
               Seluruh  pustaka  suci  Weda  adalah  sumber  pertama  dari  pada  dharma,
               kemudian  adat-istiadat,  dan  lalu  tingkah-laku  yang  terpuji  dari  orang-
               orang budiman yang mendalami Weda, juga kebiasaan orang-orang suci
               dan akhirnya kepuasan diri-sendiri (Manawa Dharmasastra, II.6).

               Kitab suci tersebut di atas secara tegas menyatakan bahwa, sumber hukum
               (dharma)  bukan  saja  hanya  kitab-kitab  sruti  dan  smrti,  melainkan  juga
               termasuk sila (tingkah laku orang-orang beradab), acara (adat-istiadat atau
               kebiasaan setempat) dan atmanastuti yaitu segala sesuatu yang memberikan
               kebahagiaan pada diri sendiri. Oleh karena aspek sosiologi tidak hanya
               sebatas mempelajari bentuk masyarakat tetapi juga kebiasaan dan moral
               yang berkembang dalam masyarakat setempat.

               Sesungguhnya masih banyak lagi sloka-sloka suci Weda yang menekankan
               betapa pentingnya Weda, baik sebagai ilmu maupun sebagai alat di dalam
               membina masayarakat. Oleh karena itu berdasarkan ketentuan-ketentuan
               yang ada itu penghayatan Weda bersifat sangat penting karena bermanfaat
               bukan  saja  kepada  orang  itu  tetapi  juga  yang  akan  dibinanya.  Karena
               itu Weda bersifat obligator baik untuk dihayati, diamalkan, dan maupun
               sebagai ilmu. Dengan mengutip beberapa sloka yang relatif penting artinya
               dalam menghayati Weda itu, nampaknya semakin jelas mengapa Weda,
               baik Sruti maupun Smrti sangat penting artinya. Kebajikan dan kebahagiaan
               adalah  karena  dharma  berfungsi  sebagaimana  mestinya.  Inilah  yang
               menjadi hakekat dan tujuan dari pada penyebaran Weda itu, seiring dengan
               tuntutan memperoleh pengetahuan Dewasa ini yakni dengan mengingat,
               memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta atau
               mengamati,  menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta sesuai
               dengan tatanan yang berlaku.
            3.  Sumber Hukum Hindu dalam Arti Formal

               Yang  dimaksud  dengan  sumber  hukum  dalam  arti  formal  menurut
               Mr.J.L.Van Aveldoorm adalah sumber hukum yang berdasarkan bentuknya
               yang dapat menimbulkan hukum positif itu, artinya dibuat oleh badan atau




                                 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti              24
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29